Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Berdiskusi Mencari Solusi dari Titik Nol Kilometer Ala Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung

Penulis : Anang Basso - Editor : Pipit Anggraeni

07 - May - 2022, 20:06

Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Marsono. (Foto: Anang Basso/TulungagungTIMES)
Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Marsono. (Foto: Anang Basso/TulungagungTIMES)

JATIMTIMES - Titik Nol Kilometer di Kabupaten Tulungagung, bukan hanya lokasi yang hanya dibangun dan diresmikan. Namun, filosofi taman Nol Kilometer ini bagi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung Marsono, merupakan titik memulai langkah-langkah kebijakan strategis untuk mengambil kebijakan yang terukur dan bertujuan mensejahterakan masyarakat.

"Tempat ini seperti di Jogjakarta, taman Nol Kilometer Kabupaten Tulungagung bisa kita manfaatkan sebagai ajang silaturahmi sembari berdiskusi tentang isu-isu sosial, dan isu strategis," kata Marsono di kantornya.

Baca Juga : Kalah 3-0 dari Vietnam, Shin Tae-yong Keluhkan Wasit

Baginya, ada dua hal menggugah pikirannya yakni peradaban, budaya dan ekosistem.

"Mulai dari nol kilometer ini, kita melangkah ke selatan 1 kilometer, lalu ke barat, timur dan utara. Apa yang bisa kita lakukan, bagaimana kondisi masyarakat dan juga apa kebijakan yang kita ambil, mari kita mulai dari sini," ujarnya, Sabtu (7/5/2022) Siang.

Untuk nol kilometer di kota marmer ini, Marsono memaknainya sebuah taman yang memiliki daya tarik filosofi, konstruksi bangunan, maupun sebagai peta pergaulan masa kini. Sehingga, taman ini menjadi wahana hiburan masyarakat yang berada di pusat kota.

"Coba kita bayangkan kalau disitu, bisa dijadikan lokasi diskusi dan menikmati makanan dari kreativitas masyarakat. Maka, akan ada hal yang menarik untuk mensejahterakan masyarakat kita ini," ungkapnya.

Untuk itu, sebagai pimpinan dewan ia konsentrasi menata regulasi agar masyarakat merasa puas tentang dinamika yang dibangun dalam tata kelola pemerintahan.

"Kita ini sebagai bagian dari pemerintahan itu," imbuhnya.

Jika taman nol kilometer menjadi pusat diskusi dan secara rutin dihadiri tokoh masyarakat, LSM dan komponen masyarakat lain maka akan menghasilkan solusi yang baik.

"Jika komunikasi dibangun dengan konsisten, dari komunitas, habitat, maupun masyarakat secara Istiqomah dilakukan secara berkesinambungan, maka terbangun sebuah etika, estetika disitulah dinamakan peradaban," jelasnya.

Baca Juga : Eksotisme Candi Sumberawan, Miliki Mata Air yang Diyakini Mampu Sembuhkan Penyakit

Hakikat kepemimpinan, adalah panutan yang mencerminkan ketauladanan. Untuk itu, politisi PDIP ini mengutip kata bijak Ing Ngarso sun Tulodo, Ing madyo mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

"Pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan, meskipun di tengah kesibukannya harus mampu membangkitkan atau menggugah semangat, selain itu harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang,” tegasnya.

Meski sibuk dan menyita waktu, ketua DPRD ini mengaku senang menjalani dan akan menyediakan waktu untuk memecahkan persoalan yang ada di Kabupaten Tulungagung ini.


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Pipit Anggraeni