Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Dibunuh 70 Kali dan Tetap Hidup, Begini Kisah Nabi Jirjis yang Melawan Raja Kafir dan Meninggal Syahid

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Pipit Anggraeni

25 - Jan - 2022, 10:56

Ilustrasi (kisahislami)
Ilustrasi (kisahislami)

JATIMTIMES - Kisah Nabi Jirjis, sangatlah menarik. Sebab, ia pernah dibunuh oleh seorang raja di masanya sebanyak 70 kali. Akan tetapi, atas kekuasaan Allah, meski telah dibunuh, Nabi Jirjis tetap saja hidup kembali.

Dikisahkan dari Lensa Aswaja, pada zaman dahulu, terdapat seorang raja yang bernama Darriyan. Dia merupakan raja yang menyembah berhala. dan Pada suatu hari ia membangun sebuah istana megah yang di dalam dihiasi dengan berhala yang berhiaskan permata dan mutiara. Berhala tersebut diberikan minyak wangi-wangian. 

Baca Juga : Jokowi Janjikan Bangun Rumah Mak Unah, Nenek Renta di Palembang yang Tinggal Dekat Kandang Ayam

Di dalam istana tersebut, juga dibuat sebuah gundukan tanah yang di dalamnya berisi kobaran api. Satu persatu rakyatnya diperintahkan untuk masuk ke dalam istana dan menyembah berhala yang ada. Jika ada ada rakyat yang menolak, maka mereka akan langsung dimasukkan dalam gundukan tanah yang berisi kobaran api tersebut.

Setelah itu Allah SWT kemudian mengutus seorang nabi yang bernama Jirjis. Ia diutus Allah agar mengajak raja tersebut untuk menyembah Allah SWT. Nabi Jirjis kemudian langsung menghadap pada raja tersebut dan kemudian mencoba untuk mengajaknya.

Nabi Jirjis kemudian bertanya, "Mengapa engkau menyembah berhala, padahal dia tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri".

Lalu Raja Darriyan menjawabnya, "Sejak aku menyembah berhala itu, aku mempunyai kerajaan dan hartaku menjadi berlimpah. Sedangkan kamu apa yang telah kamu dapatkan dengan menyembah tuhanmu itu, kamu tidak mempunyai harta dan kemewahan, seperti yang aku punya. Tidak nampak sedikit pun kenikmatan yang kamu dapatkan".

Kemudian Nabi Jirjis berkata, "Sesungguhnya nikmat di dunia itu akan hilang saat kita meninggal, dan tuhan ku telah memberikan nikmat di akhirat dalam surga".

Setelah itu diskusi dan debat panjang masih terjadi di antara mereka, sampai akhirnya raja Darriyah murka dan memerintahkan pasukannya untuk membunuh Nabi Jirjis. Ia kemudian memerintahkan pasukannya untuk mendidihkan air dalam bejana besar lalu menumpahkan air mendidih itu pada tubuh Nabi Jirjis.

Seketika itu juga, tubuh Nabi Jirjis langsung meleleh. Bahkan belum cukup, Raja juga memerintahkan anak buahnya untuk menyisir tubuh Nabi Jirjis dengan sisir besi hingga tidak tersisa daging pada tubuh Nabi Jirjis dan hanya tersisa tulang belulang. 

Allah dengan keagungan dan kekuasaannya kemudian menghidupkan kembali Nabi Jirjis. Kemudian nabi jirjis kembali berseru pada sang raja dengan suara keras, "Hai Kafir, katakanlah tiada Tuhan selain Allah,".

Melihat keajaiban itu, raja Darriyah tak justru beriman, ia malah semakin murka dengan Nabi Jirjis dan memerintahkan anak buahnya untuk membunuhnya kembali. Ia kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mengambil 6 paku besar dari besi. 

Sebuah paku kemudian ditancapkan pada tangan Nabi Jirjis dan 2 paku ditancapkan pada kedua kaki Nabi Jirjis. Kemudian 1 paku ditancapkan pada bagian kepala dan 1 paku ditancapkan pada bagian dada Nabi Jirjis. Akibatnya, Nabi Jirjispun kembali meninggal.

Allah kemudian memerintahkan malaikat untuk melepaskan paku-paku yang tertancap pada bagian tubuh nabi Jirjis. Dengan kuasa Allah, Nabi Jirjis kemudian hidup kembali seperti semula tanpa luka. 

Nabi Jirjis kembali berkata pada raja, "Hai Kafir, katakanlah tiada Tuhan selain Allah". Raja kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mengambil sebuah kuali yang besar, yang didalamnya terdapat air yang sangat mendidih. Nabi Jirjis kemudian dilempar ke dalam kuali dan membuatnya langsung meninggal seketika.

Tetapi, dengan kuasa Allah,  Nabi Jirjis kemudian dihidupkan kembali seperti semula tanpa luka dan kemudian keluar dari kuali tersebut. Setalah itu, perlakuan sang raja kepada Nabi Jirjis sama. Ia terus mencoba membunuhnya sampai 70 kali dengan berbagai cara. Tetapi, atas kuasa Allah, Nabi jirjis tetap hidup kembali seperti sedia kala.

Namun selain itu, ada pula yang meriwayatkan jika pembunuhan berlangsung sampai 100 kali. Akan tetapi, Nabi Jirjis tetap hidup lagi atas kuasa Allah. Kemudian, Raja Darriyan menghentikan perbuatannya itu, ia berkata, "Aku ada permintaan kepadamu, jika engkau menurut menuruti permintaanku, maka aku akan menuruti semua perintahmu". Nabi Jirjis bertanya, "Apa permintaanmu ?". Raja Darriyan menjawab, " aku mau engkau bersujud kepada berhalaku satu kali saja. nanti setelah itu, aku akan memberikan semua yang kau inginkan, dan aku akan melakukan semua perintah mu, termasuk menyembah Tuhanmu itu".

Mendengar hal itu, Nabi Jirjis hanya terdiam dan tidak menjawab apapun. Raja Darriyan menganggap diamnya nabi Jirjis merupakan ungkapan setuju. Lalu raja berkata lagi, "wahai Jirjis, aku telah menyiksamu dengan berbagai macam siksaan dan banyak menyakitimu!. Masuklah ke rumahku agar engkau dapat beristirahat malam ini".

Baca Juga : Ustaz Adi Hidayat Bagikan Doa Agar Dijauhkan dari Lilitan Hutang, Amalkan Jelang Salat Magrib

Lalu di malam itu, Nabi Jirjis kemudian pergi ke rumah sang raja. Beliaupun beristirahat dan melakukan salat di sana. Kemudian pada malam harinya, ia membaca kitab Zabur hingga terbitnya fajar. Saat beliau membaca kitab Zabur, suaranya terdengar oleh istri sang raja yang menyentuh hatinya. Istri raja kemudian menangis tersedu-sedu semalaman setelah mendengar bacaan dari Nabi Jirjis.

Kemudian istri Raja mendatangi Nabi Jirjis untuk bertobat dan memeluk ajaran agamanya. Ia melakukan hal ini tanpa sepengetahuan dari raja Darriyan.

Pagi harinya, raja mengajak Nabi Jirjis ketempat berhalanya. Namun ia saat itu hanya diam. Raja kemudian menjadi jengkel dan memasukkan Nabi jirjis ke dalam rumah seorang perempuan tua.

Di dalam rumah perempuan tua tersebut, terdapat seorang anak yang tuli, bisu dan buta. Di ruang tersebut tidak terdapat makanan sama sekali dan tidak ada yang diperbolehkan untuk memberikan makanan.

Saat beliau mulai merasa kelaparan, ia melihat sebuah kayu di dalam rumah itu. Lalu iapun kemudian berdoa kepada Allah. Batang kayu itu pun kemudian ditumbuhi daun yang selanjutnya, berbuah dengan bermacam-macam jenis buah.

Ketika perempuan tua tersebut melihat hal itu, kemudian ia langsung mengimani ajaran agama Nabi Jirjis. Ia juga meminta agar mendoakan anaknya menjadi normal. Nabi Jirjis pun berdoa kepada Allah. Allah kemudian mengabulkan doa Nabi Jirjis dan menyembuhkan anak tersebut.

Nabi Jirjis kemudian memanggil anak tersebut. Anak itu langsung menjawab,"labaik, wahai utusan Allah". Nabi Jirjis kemudian berkata kepada anak tersebut untuk pergi ke tempat berhala dan mengatakan bahwa Jirjis memanggilnya.

Anak tersebut pergi ketempat berhala yang jumlahnya 70. Anak tersebut kemudian mengatakan bahwa Jirjis memanggilnya. Atas kuasa Allah, berhala tersebut berjalan menuju Nabi Jirjis dengan berjalan menggunakan kepala atau posisi terbalik.

Sampai pada kemudian, berhala tersebut hancur oleh Nabi Jirjis yang menghentakkan kakinya. Saat itu, istri raja juga menyaksikan hal tersebut. Istri raja kemudian kembali ke istana dan berseru dihadapan raja, "Wahai penduduk negeri kasihanlah diri kalian sendiri, ikutilah ajaran Nabi Jirjis".

Raja Darriyan tettap bersikukuh dan tidak mempercayainya.  Istrinya Kemudian berkata, "itu karena kamu adalah orang yang celaka, dan aku adalah orang yang beruntung". Raja Darriyan yang jengkel kemudian memerintahkan pasukannya untuk membunuh istrinya.

Disisi lain, Nabi Jirjis bermunajat, "Ya Tuhanku, aku telah merasakan gangguan orang kafir selama 70 tahun lamanya. Dan sudah tidak tersisa lagi kemampuanku setelah hari ini, maka berikanlah kepadaku mati syahid, dan azablah mereka".

Dan tak lama kemudian, datanglah utusan istana kepada Nabi Jirjis. Mereka kemudian langsung menusukkan pedang ke tubuhnya. Seketika itu juga, Nabi Jirjis meninggal dalam keadaan syahid. Setelah itu, turunlah api yang berkobar dari langit yang kemudian membakar istana raja hingga habis. Raja dan para pengikutnya mati dalam keadaan mengenaskan.


Topik

Agama


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Pipit Anggraeni