Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Sejarah Kemunculan Gunung Semeru, Benarkah dari India Dipindah Menjadi Paku Bumi di Pulau Jawa?

Penulis : Desi Kris - Editor : Dede Nana

04 - Jan - 2022, 09:23

Gunung Semeru (Foto: East Java Paradise)
Gunung Semeru (Foto: East Java Paradise)

JATIMTIMES - Gunung Semeru merupakan gunung berapi kerucut di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut. Gunung Semeru belakangan ini menjadi perhatian publik usai terjadi erupsi. Ternyata masih banyak yang belum tahu sejarah dan legenda Gunung Semeru.

Konon, gunung Semeru ini sengaja dipindah oleh para Dewa dari India ke Pulau Jawa. Hingga kini Gunung Semeru masih menjadi ancaman bagi masyarakat pasca meletus pada awal Desember 2021 lalu.

Baca Juga : Awal Tahun 2022, Pemerintah Tetap Lanjutkan PPKM hingga Optimalkan Karantina PPLN Atasi Pandemi

Gunung Semeru mengalami erupsi hingga membuat pemukiman warga di sekitarnya rata diterjang badai pasir. Meletusnya Gunung Semeru ini tentu membuat publik geger. 

Beberapa dari mereka bahkan ada yang mengaitkan peristiwa ini dengan hal-hal gaib, hingga ramalan-ramalan lainnya seperti Jayabaya. Kendati demikian, tahukan kamu seperti apa sejarah dan mitos Gunung Semeru?

Melansir melalui channel YouTube Berbagi Tahu, diceritakan bahwa dalam kitab Rantung Pagelaran pada abad ke-15, konon keadaan bumi miring karena Gunung Meru di India terlalu berat.

Pulau Jawa pun kala itu menjadi tidak stabil dan terapung di lautan dan terombang-ambing karena ombak yang begitu ganas. Melihat Pulau itu, para dewa lantas bersepakat untuk memaku Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke pulau Jawa.

Para dewa itu merubah dirinya. Dewa Wisnu menjadi kura-kura raksasa dan dewa Brahma menjelma sebagai ular yang sangat besar. Gunung Meru dari India lalu diletakkan di punggung kura-kura, sedangkan ular melilit Gunung Meru selama perjalanan.

Gunung Meru kemudian diletakkan di bagian barat Pulau Jawa, yang kini menjadi Gunung Semeru. Namun tidak seimbang karena bagian timur terangkat keatas. Akhirnya para Dewa memindahkan Gunung Semeru itu ke arah timur, tapi pulau Jawa masih tetap miring. Hingga akhirnya para dewa memotong sebagian Gunung Semeru dan menempatkannya ke bagian barat laut.

Konon penggalan gunung Meru itu membentuk gunung Penanggungan atau Gunung pawitra. Sedangkan bagian utama Gunung dikenal dengan nama gunung Semeru saat ini dan dipercaya sebagai tempat bersemayam Dewa Siwa.

Baca Juga : 3 Oknum TNI AD Ternyata Buang Dua Sejoli yang Ditabrak ke Sungai Ini

Selain itu, dikatakan juga dalam teks-teks Purana India yang tergolong kitab upaweda, bahwa Tuhan Maha tunggal yang bersemayam di Puncak Mahameru dikenal sebagai Gunung Himawan atau kali lah sayang bersalju Abadi.

Thomas Stamford Raffles dalam bukunya the History Of Java menyebut kata Semeru atau Gunung Semeru diyakini bahwa pemerintahan tertua di tanah Jawa berada di kaki Gunung Semeru bernama gilingwesi yang didirikan oleh thread Resta sebagai penguasa pertama Semeru.

Menurut masyarakat Hindu di Bali dan Jawa, pemindahan gunung Meru itu adalah pemindahan Kayangan para dewa-dewa, nilai-nilai luhur dalam agama Hindu. Karena sebelum dipindahkan, Gunung Semeru dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa sekaligus tempat terhubungnya bumi dan Kayangan.

Hingga saat ini pun, Gunung Semeru masih diyakini sebagai tempat Abadi para dewa. Menurut masyarakat Bali, Gunung Semeru juga dipercaya sebagai Bapak dari Gunung Agung. 


Topik

Serba Serbi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Dede Nana