JATIMTIMES - Founder sekaligus CEO Neftipedia Jimmi Saputra mengatakan, Neftipedia berperan sebagai himpunan atau perpustakaan Non Fungible Token (NFT) untuk para seniman di seluruh dunia.
Dijelaskan oleh Jimmi, sapaan karibnya, jika berdirinya Neftipedia fokus pada sektor kesenian dengan sentuhan teknologi blockchain dan menjadi yang pertama di Indonesia.
Baca Juga : Buat Pelintas Lebih Nyaman, Pemkot Malang Benahi Jalan Pasar GadangĀ
"Kami berbasis di Bali yang notabene surganya para seniman. oleh karenanya kami berangkat dari sektor kesenian" kata Jimmi.
Lebih lanjut Jimmi mengatakan, karya seni dari Indonesia banyak diapresiasi di luar negeri. Sehingga dengan adanya Neftipedia transaksi menjadi semakin mudah dan kian banyak seniman yang produktif berkarya.
"Ke depan kami akan terus kembangkan berbagai produk kesenian, seperti musik, film sampai drama," imbuh Jimmi.
Saat ini, masih kata Jimmi, tim Neftipedia yang berjumlah 30 orang dan didominasi anak-anak muda sedang mengembangkan game yang akan segera diakses dalam 2-3 bulan ke depan.
Dikatakannya lagi, siapapun yang masih ragu dengan crypto perlu untuk membaca dan menggali informasi lebih jauh lagi agar semakin sadar tentang masa depan.
"Crypto sekarang seperti Internet pada 20-25 tahun lalu. Tidak jelas arahnya kemana," kelakar Jimmi.
Baca Juga : Eks Mensesneg Era SBY Sudi Silalahi Meninggal Dunia
Sekarang dapat kita lihat, internet berkembang secara massif menembus batas dan bisa diakses user di seluruh dunia. Crypto juga demikian, anak-anak muda semakin banyak terjun ke dunia cryptocurrency, baik sebagai investor, trader maupun seniman.
Seperti diketahui, crypto buatan anak negeri mulai berani unjuk gigi memberikan layanan kelas satu dengan varian fitur yang diminati anak muda. Neftipedia terus mengupayakan langkah strategis agar dunia juga bisa melihat apabila crypto besutan anak negeri tidak hanya mampu bersaing, tapi juga melampaui.
Jimmi memprediksi marketplace populer seperti Bukalapak, Tokopedia sampai Shopee akan menjadi marketplace konvensional dan akan tergantikan oleh marketplace berbasis blockchain dengan crypto sebagai alat transaksi yang terbebas dari regulasi pemerintah dan dapat dikontrol secara independen melalui jejaring komunitas di seluruh dunia (ADV).