Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Bukan Petak Umpet, di Tulungagung Dolanan Jumpritan Dikenal dengan Istilah Delikan

Penulis : Anang Basso - Editor : Yunan Helmy

20 - Oct - 2021, 18:25

Ilustrasi jumpritan (medsos)
Ilustrasi jumpritan (medsos)

JATIMTIMES - Masyarakat di Kota Marmer Tulungagung  tentu tidak asing dengan permainan masa kecil yang saat ini mulai ditinggalkan ini. Ya, di tempat lain, nama permainan ini dikenal dengan petak umpet atau jumpritan. Namun di Tulungagung sendiri, jumpritan masih dikenal, tapi ada istilah lain yang lebih membumi, yaitu delikan. 

Permainan delikan adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan permainan terbilang meriah dan bahkan tak jarang membuat ketagihan.

Baca Juga : Gagal Gunakan Racun Tikus, Pria di Tulungagung Nyebur Sumur untuk Akhiri Hidupnya

"Melatih sabar, mental dan teliti karena harus melihat lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat sembunyi," kata Arif (45), warga Tulungagung, saat ditanya apa makna mainan delikan ini, Rabu (20/10/2021). 

Meriahnya permainan atau dolanan ini bisa dilakukan oleh banyak anak dan satu di antaranya harus dihukum dengan memejamkan mata lalu ditinggal sembunyi oleh teman lainnya.  "Pemain yang kalah setelah diundi dengan hompimpa diharuskan menutup mata selama teman-temannya mencari tempat persembunyian. Biasanya menggunakan hitungan," ujar Arif. 

Setelah itu, giliran pemain penjaga ini yang bingung mencari tempat persembunyian teman-temannya.  "Jika menemukan teman dari persembunyian, harus bergegas lari ke tiang jaga dan berlomba mendahului memegangnya sambil teriak jumprit," ungkap Arif. 

Selain melatih sabar dan teliti, delikan juga mengajarkan kecerdikan dan kecepatan.  "Jika selalu kalah, mental akan kelihatan karena selalu ada yang menangis jengkel," imbuh Arif. 

Amira (10), siswa sekolah dasar di wilayah Kecamatan Sumbergempol, mengaku masih sesekali bermain jumpritan atau delikan ini. "Pernah sih, tapi sudah jarang karena tidak ada teman bermain," katanya polos. 

Baca Juga : Membumikan Kebaya Warisan Bangsa, Ini yang Dilakukan Komunitas Kain Kebaya Indonesia

Alasan teman-teman malas bermain delikan, menurut Amira, karena selalu dikalahkan oleh permainan game yang dapat diakses melalui ponsel. "Lebih suka main game di handphone. Juga bisa mabar dengan teman sekelas bahkan teman lainnya dari rumah," ucapnya. 

Meski demikian, petak umpet masih sering dijumpai meskipun tidak menjadi tren bagi anak-anak di masa modern ini. 

 


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy