Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Arisan Online Kerap Berujung Masalah, Begini Pandangan dan Pesan Bijak Pengamat Sosial di Tulungagung

Penulis : Anang Basso - Editor : Pipit Anggraeni

08 - Jul - 2021, 13:07

Dimas Prakoso Nugroho MA, pengamat Sosial UIN Satu Tulungagung / Foto : Istimewa / Tulungagung TIMES
Dimas Prakoso Nugroho MA, pengamat Sosial UIN Satu Tulungagung / Foto : Istimewa / Tulungagung TIMES

TULUNGAGUNGTIMES - Kasus penipuan arisan online banyak menjadi perbincangan. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang mengaku rugi besar akibat dari arisan bodong tersebut. Hal itu nampaknya cukup menjadi pelajaran, agar tak lagi mudah tergiur dan tergoda dengan sederet keuntungan yang ditawarkan.

Pengamat Sosial dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN - Satu) Dimas Prakoso Nugroho MA menyebut, arisan online adalah momen silaturahmi dan ajang silaturahmi.

Baca Juga : Strategi UMKM Bertahan di Masa Pandemi dengan Digital Marketing

"Juga sebagai ajang aktualisasi diri, ada juga sebagai ajang menabung atau investasi," ucap Dimas Prakoso, Kamis (08/07/2021).

Tapi meski ada kemungkinan arisan akan memberatkan ekonomi seseorang, nyatanya tetap banyak diikuti. Di Tulungagung sendiri, tren arisan banyak bermunculan dan sering menyebut sebagai arisan online. Namun, bandar arisan seharusnya menggunakan online namun ternyata hanya bernama online dengan polanya tetap konvensional.

"Harusnya ada sistem IT yang mengikuti, disini saya lihat tidak seperti itu. Hanya membayarnya secara transfer," ujarnya.

Iming-iming arisan online di Tulungagung hanya untuk menarik pesertanya untuk investasi.

"Kenapa masih diminati masyarakat meski banyak korban, kita lihat banyak latar belakang penyelenggara (bandar) adalah orang-orang yang dikenal sehingga ada keinginan yang lain ikut arisan," ungkapnya.

Kemudian, jika terjadi masalah di jalan antara penyelenggara dan peserta berusaha menyelesaikan dengan baik-baik. Namun, banyak yang ujung-ujungnya justru harus dibawa ke ranah hukum.

Baca Juga : Strategi Jitu Agar UMKM Bertahan Di Masa Pandemi

"Pelajari dulu sistemnya, jangan mudah hanyut. Jangan hanya karena teman baik kemudian enggan menolak ajakan dan mengiyakan begitu saja," paparnya.

Sebelum mengikuti arisan online, Dimas Prakoso meminta agar masyarakat semakin kritis dan mencari informasi dari berbagai sumber yang mudah di cari di ranah virtual atau digital.

"Berhati-hatilah, lebih baik mencari contoh kasus serupa. Lebih baik terlihat kritis tapi selamat daripada membuat dana kita melayang," pesan Dosen Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN-Satu ini.

Seperti diketahui, kasus penipuan modus arisan online ini sering terjadi di Tulungagung. Selain sering menjadi konsumsi informasi yang di viralkan, kasus arisan online ini sangat sering merugikan peserta dan ujungnya dilaporkan ke polisi.


Topik

Peristiwa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Pipit Anggraeni