Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Petani Desa Ngrejo Mulai Bertanam Tembakau, Dispertapa Blitar Beri Pendampingan Pengolahan Tanah

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Pipit Anggraeni

06 - Jul - 2021, 14:39

Dispertapa dan Balittas memberikan pendampingan kepada petani Desa Ngrejo.(Foto : Aunur Rofiq/BlitarTIMES)
Dispertapa dan Balittas memberikan pendampingan kepada petani Desa Ngrejo.(Foto : Aunur Rofiq/BlitarTIMES)

BLITARTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar benar-benar serius menjadikan kawasan Blitar selatan sebagai sentra pertanian dan produksi tembakau. Beberapa daerah ditunjuk sebagai pilot project. Salah satunya adalah Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung.

Beberapa program pun dibuat untuk mensukseskan pilot project pertanian tembakau di Desa Ngrejo. Di antaranya Pendampingan Pengolahan Tanah, Teknik Konservasi Tanah, Pengaturan Drainase dan Pengaturan Jarak Tanam pada Selasa (6/7/2021). Kegiatan ini diikuti oleh petani desa setempat dengan sangat antusias. Petani Desa Ngrejo baru saja memulai penanaman tanaman tembakau di lahan mereka.

Baca Juga : Netizen Ubah Judul Berita Milik BlitarTIMES Jadi Konten Hoax, Pengamat: Awas, Melanggar Norma Hukum dan Norma Sosial!

 

“Pendampingan dari Dinas Pertanian ini manfaatnya banyak sekali bagi kami yang awam pengetahuan bertani tembakau. Semoga nanti pertanian tembakau di desa kami bisa benar-benar sukses dan berhasil,” kata Rohekan, Ketua Kelompok Tani Mardi Utomo Desa Ngrejo.

Dalam pendampingan ini, Dispertapa Kabupaten Blitar bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang. Para petani dari Desa Ngrejo mendapat paparan dan materi yang disampaikan langsung oleh Profesor Jayadi dari Balittas.

“Kita terus belajar bertani tembakau agar ke depan bisa lebih baik. Kami bersemangat menanam tembakau. Alhamdulilah sejauh ini tidak ada hambatan. Materi yang disampaikan kita ikuti dengan seksama. Pemerintah desa juga sangat mendukung, pak kades sangat ingin tembakau nantinya bisa mengangkat ekonomi warga,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyuluhan Pertanian Dispertapa Kabupaten Blitar, Anita Arif Rahayu menyampaikan, ditunjuknya Desa Ngrejo sebagai pilot project penanaman tembakau telah direncanakan secara matang. Progres telah dilakukan sejak tahun lalu dengan dibangunnya embung di Desa Ngrejo. Embung dibangun Dispertapa Kabupaten Blitar melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Nah, karena Desa Ngrejo ini tipe tanahnya kering, maka area tanam tembakau kita fokuskan di lahan yang berada di sekitar embung,” terangnya.

Anita menambahkan, karena baru pertama kali menanam tembakau, petani di Desa Ngrejo masih butuh banyak bimbingan. Dalam hal ini Dispertapa Kabupaten Blitar akan terus memberikan bimbingan dan pendampingan hingga pertanian tembakau di Desa Ngrejo mencapai keberhasilan.

“Ini pengalaman pertama mereka (petani Desa Ngrejo) menanam tembakau. Sebelumnya mereka belum pernah, mereka menanam jagung, cabe. Dan ini mereka para petani kami arahkan untuk menanam tanaman tembakau jenis Virginia. Untuk pemasarannya, kami arahkan agar mereka bermitra dengan PT Sadana. Nanti dari PT Sadana juga akan memberikan materi di pertemuan selanjutnya. Materi yang diberikan terkait dengan panen dan pasca panen,” imbuhnya.

Ditemui di kesempatan yang sama, Prof Jayadi dari Balittas Malang menilai Desa Ngrejo memiliki potensi yang bagus terkait dengan pertanian tembakau. Dirinya berharap agar Dispertapa Kabupaten Blitar terus memberikan pendampingan kepada petani.

Baca Juga : Setelah Oksigen, Krisis Peti Jenazah Covid-19 Rupanya Mulai Mengancam, Ini Saran Ahli

 

“Lahan di sini sangat cocok untuk tembakau jenis lahan kering. Dan Dispertapa sudah menyiapkan embung untuk pengairan. Potensi ini bagus sekali. Jika Desa Ngrejo bisa menghasilkan tembakau sesuai dengan kebutuhan industri, saya yakin pertanian tembakau di desa ini akan berkembang cepat,” ungkapnya.

Selain lahan, Jayadi melihat potensi lain di Desa Ngrejo adalah semangat para petani untuk bercocok tanam tembakau. “Petani memiliki rasa penasaran yang tinggi, ini potensi. Sehingga perlu dukungan penuh dari dinas. Dispertapa sudah bergerak mencarikan pasar, namun saya menyarankan agar ke depan tembakau dari Blitar ini gencar dipromosikan. Serta sosialisasi dengan mengundang pembeli, dalam hal ini industri,” tutupnya.

Sebelumnya,  Kepala Desa Ngrejo Imam Suyadi menegaskan Pemerintah Desa Ngrejo mendukung penuh pilot project Dispertapa Kabupaten Blitar. Dirinya berharap, pilot project ini berjalan sukses. Sehingga nantinya tembakau bisa menjadi komoditas yang mengangkat perekonomian masyarakat di Desa Ngrejo.

“Kami ingin tembakau nantinya menjadi produksi unggulan di Desa Ngrejo. Tembakau menjadi produksi unggulan bersanding dengan Lombok dan berambang yang saat ini merupakan komoditi yang dikembangkan oleh petani di desa kami,” harapnya.

Lebih dalam Imam menyampaikan, dulu tembakau pernah menjadi komoditi yang dikembangkan petani di Desa Ngrejo namun kurang berhasil. Karena kurang berhasil, akhirnya petani beralih ke tanaman lain. Kini dengan hadirnya pilot project dari Dispertapa, kades berharap Desa Ngrejo bisa tampil sebagai sentra tembakau di wilayah Blitar selatan.

“Kami optimis, dengan pendampingan dan pelatihan dari Dinas Pertanian nantinya pertanian tembakau di desa kami akan menuai sukses,” pungkas Imam. (Adv/Kmf)


Topik

Pemerintahan


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Pipit Anggraeni