Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi Peristiwa Besar yang Terjadi di Bulan Ramadan (14)

Wafatnya Ummul Mukminin, Perempuan yang Dibela Kesuciannya dari Langit Ke-7

Penulis : Desi Kris - Editor : Dede Nana

26 - Apr - 2021, 13:03

Ilustrasi (Foto: RUBRIKA.id)
Ilustrasi (Foto: RUBRIKA.id)

INDONESIATIMES - Aisyah merupakan putri Abdullah bin Quhafah bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Tamim bin Marrah bin Ka’ab bin Luay atau yang terkenal dengan nama Abu Bakar Ash Shiddiq. Ia lahir 9 tahun sebelum Hijriah atau 4 tahun sesudah Nabi Muhammad SAW menerima risalah kenabiannya. 

Kedua orang tuanya telah memeluk Islam saat Aisyah lahir. Sehingga Aisyah dibesarkan dalam keluarga yang penuh dengan nilai-nilai Islam yang kuat.

Baca Juga : Wafatnya Ummul Mukminin, Perempuan yang Dibela Kesuciannya dari Langit Ke-7

Aisyah merupakan perempuan dengan paras cantik berkulit putih. Karena itu, dia sering dipanggil  Humaira. Arti panggilan kesayangan tersebut berasal dari  kata “hamra” yang berarti putih, merah muda, merah, kemerah-merahan.

Aisyah menjadi istri Rasulullah karena petunjuk dari langit. Ceritanya, setelah kematian istri pertama, Khadijah, Nabi Muhammad SAW didatangi Malaikat Jibril yang memberitahukan soal Aisyah. Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: 

“Aku bermimpi selama tiga malam. Malaikat datang kepadaku dengan membawa gambarmu dalam sepotong kain sutra seraya berkata, ‘Inilah istrimu.’ Lalu, aku buka kain penutup wajahmu, ternyata itu adalah gambarmu. Saat itu aku bergumam, jika ini kehendak Allah, maka pasti terlaksana.” (Muttafaq ‘alaih)

Setelah mendapatkan mimpi itu, Rasul lantas datang meminang Aisyah. Kala itu Aisyah masih berumur 7 tahun. 

Barulah saat Aisyah berusia 9 tahun, Rasul menikahinya. Ketika ditanya  Abu Salamah bin Abdurrahman tentang jumlah mahar yang diberikan Rasulullah, Aisyah menjawab: "Mahar Rasulullah kepada istri-irstrinya adalah dua belas uqiyah dan satu nasy. Tahukah kamu satu nasy itu? Dijawab, Tidak. Kemudian lanjut Aisyah, satu nasy itu sama dengan setengah uqiyah, yaitu lima ratus dirham. Maka inilah mahar Rasulullah terhadap istri-istri beliau.“ (HR. Muslim)

Aisyah merupakan istri yang paling dicintai Nabi Muhammad SAW. Begitu pula cinta Rasulullah kepada ayah Aisyah, yakni  Abu Bakar, ayahnya. Hal itu terungkap ketika Rasulullah ditanya oleh Amru bin ‘Aash.

“Siapakah manusia yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah!” Amru bertanya lagi, “Dan dari kalangan laki-laki?” Beliau menjawab, “Ayahnya!” (hadis muttafaqirn ‘alaihi)

Bahkan saking cintanya, istri-istri Rasul yang lain menaruh cemburu kepada Aisyah. Aisyah lantas pernah berkata saat orang-orang berbondong-bondong memberi hadiah pada hari giliran Rasulullah berada di rumahnya.

Karena itu, teman-teman Aisyah (istri Rasulullah yang lain) berkumpul di tempat Ummu Salamah. Mereka berkata, ‘Hai Ummu Salamah, demi Allah, orang-orang berbondong-bondong mernberikan hadiah pada hari giliran Rasulullah di rumah Aisyah. Sedangkan kita juga ingin memperoleh kebaikan sebagaimana yang diinginkan oleh Aisyah.’

Melihat reaksi seperti itu, Rasulullah lantas meminta kaum muslimin untuk memberikan hadiah kepada beliau pada hari giliran istri Rasulullah yang mana saja. Ummu Salamah pun menyatakan keberatan kepada Rasulullah. 

Ia berkata, “Rasulullah berpaling dariku. Ketika beliau mendatangi aku, aku pun kembali memperingatkan hal itu, tetapi beliau berbuat hal yang serupa. Ketika aku mengingatkan beliau untuk yang ketiga kalinya, beliau tetap berpaling dariku. Sehingga akhirnya beliau bersabda, ‘Demi Allah, wahyu tidak turun kepadaku selama aku berada di dekat kalian, kecuali ketika aku dalam satu selimut bersama Aisyah.” (HR Muslim)

Selain itu, Aisyah merupakan wanita yang paling banyak meriwayatkan perkataan Rasulullah dan selalu berani untuk menegakkan Islam. Bahkan saat Rasulullah wafat, Aisyah lantas menjadi penasihat pemerintahan hingga akhir hayatnya. 

Baca Juga : Bassist Meninggal Dunia, Begini Reaksi Mantan Vokalis dan Gitaris Boomerang

Abu Salamah berkata, “Aku tidak pernah melihat seorang yang lebih mengetahui sunah Rasulullah, lebih benar pendapatnya jika dia berpendapat, lebih mengetahui bagaimana Al-Qur’an turun, serta lebih mengenal kewajibannya, selain Aisyah.”

Aisyah juga dikenal sebagai seorang wanita yang sangat luas ilmu pengetahuannya. Dia memahami ilmu fikih, ilmu kedokteran, dan ilmu syair. Bahkan Aisyah diberikan 9 perkara yang tidak diterima  wanita lain setelah Maryam binti Imran (ibu Nabi Isa).

Sembilan perkara itu di antaranya, pertama, Jibril turun membawa bayangannya dalam tidur Rasulullah SAW hingga Rasulullah menikahinya. Kedua, satu-satunya wanita yang dinikahi Rasulullah  dalam keadaan perawan.

Ketiga, Rasulullah wafat dan kepala beliau ada di pangkuan Aisyah. Keempat, Rasulullah dimakamkan di kamar yang ditempati bersama Aisyah. Kelima, para malaikat selalu mengelilingi rumahnya. Keenam, Aisyah merupakan putri khalifah pertama, Abu Bakar, yang  membenarkan kerasulan Rasulullah.

Ketujuh, Aisyah pernah difitnah dengan keji. Namun Allah langsung yang membersihkan namanya dengan turunnya wahyu salah satu ayat Alquran kepada Rasulullah. Karena itu, Aisyah merupakan perempuan yang kesuciannya dibela dari langit ketujuh.

Kedelapan, Aisyah diciptakan dalam keadaan yang baik dari seorang yang baik pula. Dan terakhir, Aisyah dijanjikan ampunan serta rezeki yang mulai dengan menjadi istri Rasulullah di dunia dan akhirat.

Wafatnya Aisyah

Ummul Mukminin Aisyah meninggal dunia pada usia yang telah renta. Beberapa riwayat mengatakan bahwa ia meninggal pada usia 66 tahun. Sedangkan riwayat lain mengatakan ia meninggal dalam usia 85 tahun. 

Aisyah meninggal dunia saat melaksanakan salat witir yang dilakukan pada tanggal 27 Ramadan. Aisyah dimakamkan di Baqi’ dan salat jenazahnya dipimpin oleh Abu Hurairah. Sedangkan yang memasukkan jenazahnya ke liang lahat ialah Abdullah, Urwa, al-Qasim bin Muhammad, Abdullah bin Muhammad bin Abu Bakar, dan Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Bakar.

Aisyah merupakan sosok yang mulia. Rasul bahkan sering menyebutkan keutamaan istri kesayangannya ini. Beliau bersabda:

“Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak. Namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti Imran dan Asiyah istri Fir’aun, dan keutamaan Aisyah atas semua wanita seperti keutamaan tsarid atas segala makanan.” (HR Bukhari (5/2067).


Topik

Serba Serbi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Dede Nana