MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus menggencarkan vaksinasi bagi petugas pelayanan publik untuk segera tuntas. Hanya saja, hal tersebut saat ini belum bisa terpenuhi dengan cepat.
Pelaku usaha jasa pariwisata dan petugas hotel misalnya, yang hingga saat ini belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Hal itu, karena dosis vaksin yang dimiliki Kota Malang masih terbatas.
Baca Juga : Peringatan Hari Kartini, Gubernur Khofifah: Perempuan Penggerak Perekonomian di Jatim
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, kendala dari mundurnya pelaksanaan vaksinasi tersebut lantaran jumlah dosis vaksin Covid-19 yang belum memenuhi. Saat ini, Pemkot Malang tengah mengajukan permintaan distribusi vaksin Covid-19 guna pelaksnaan vaksinasi bagi pelaku usaha jasa pariwisata ke Provinsi Jawa Timur.
"Masih kita ajukan, probelmnya bukan kami tidak akan itu (melakukan vaksinasi), kami masih ajukan ke provinsi untuk mendapatkan jatah (vaksin Covid-19) lagi," ujarnya.
Ia menyebut, dosis yang diajukan Pemkot Malang kali ini tak hanya berbatas untuk pelaku jasa pariwisata saja. Melainkan, juga untuk para pedagang, tokoh agama hingga tokoh masyarakat yang memang masuk dalam tahap ke dua pemberian suntik vaksin Covid-19.
"Bukan hanya hotel, tapi juga perbankan, pedagang, semuanya. Pelayanan-pelayanan publik itu akan kita utamakan, termasuk di dalamnya nanti adalah imam-imam masjid, teman-teman yang di Gereja, tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat kita mintakan," jelasnya.
Lebih jauh, hal ini masih terus diupayakan oleh Pemkot Malang agar pelaksanaan vaksinasi segera bisa dilakukan. Hanya saja, pengiriman dosis vaksin yang sejatinya dimintakan kepada Provinsi Jawa Timur belum bisa dilakukan.
Baca Juga : Kabur, Pencuri Mobil Ditembak Resmob Polres Jember
"Saat ini terkendala itu, karena pengiriman vaksinnya belum ada dari provinsi," tandasnya.
Sebagai informasi, saat ini, di wilayah Kota Malang, tercatat, ada kurang lebih sebanyak 62.507 orang yang sudah divaksin. Berdasarkan jumlah tersebut, 13.879 merupakan tenaga kesehatan, 37.744 pelayan publik, dan 10.884 warga lanjut usia.