TULUNGAGUNGTIMES- Istri DF (33) merasa kesal dengan pertanyaan tetangganya. Pasalnya, sejumlah tetangga mengira dirinya menerima uang kompensasi Covid-19, pasca sembuh dari Covid-19 bersama suaminya.
"Dipikirnya saya dapat uang dari pemerintah. Kok enak sekali kalau dapat," ucap DF dengan kesal.
Baca Juga : Kasus Pasung di Kabupaten Blitar Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Banyak warga salah memahami terkait uang kompensasi Covid-19 pasca sembuh. Padahal jika dihitung, dirinya malah tekor lantaran harus membeli suplemen agar anaknya tak tertular.
"Yang ada malah tekor, karena harus beli suplemen agar anak-anak tetap sehat. Juga beli suplemen saya selama karantina," ujar DF kesal.
Pernyataan istri DF diamini oleh Kepala Dinas Sosial Tulungagung, Suyanto. Menurut Suyanto, tidak ada kompensasi bagi pasien Covid-19.
Jangankan untuk pasien sembuh, untuk pasien yang meninggal akibat Covid-19, juga tak ada kompensasi bagi ahli warisnya.
Lantaran termakan isu kompensasi itu, banyak warga yang mengajukan klaim santunan ke Dinas Sosial.
"Jumlahnya saya lupa, tapi banyak yang mengajukan klaim santunan korban yang meninggal dunia. Kami tegaskan, tidak ada alokasi dana untuk santunan pasien meninggal dunia," terang Suyanto, Senin (22/2/2021).
Suyanto mengakui jika sebelumnya memang ada permintaan dari Kemensos untuk mendata ahli waris Covid-19, untuk diajukan mendapat bantuan dari pemerintah.
Pihaknya juga sempat mengajukan sejumlah nama ahli waris.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Tabungan Anggota Koperasi SBW Terus Meningkat
Namun setelah mengajukan sejumlah nama, justru keluar surat dari Kemensos nomor 150/3.2/BS.01.02/02/2021, yang menegaskan bahwa tidak ada alokasi dana untuk ahli waris.
"Kemensos sekarang juga sudah menegaskan, tidak ada alokasi anggaran. Jadi sudah jelas, tidak ada kompensasi untuk ahli waris (korban Covid-19)," tandas Suyanto.