TULUNGAGUNGTIMES - Komoditi kelapa yang melimpah di Kabupaten Tulungagung tinggal cerita. Karena sebagian besar pohon kelapa di wilayah Kalidawir mati setelah diserang hama Kuwawung atau Kumbang kelapa.
Padahal, tiga tahun sebelumnya, produksi kelapa di wilayah ini sangat melimpaha. Satu orang petani kelapa di wilayah Kecamatan Kalidawir bisa menjual 15.000 butir dalam setiap bulannya.
Baca Juga : Satu Desa di Tulungagung Cetuskan Konsep Wisata Unik
Salah satu petani yang juga Kepala Desa Rejosari Kecamatan Kalidawir Sudikan mengatakan, dalam kurun waktu satu tahun, lebih dari 50 pohon kelapa yang ditebangnya, karena pohon itu sudah mati diserang kuwawung.
Keganasan kuwawung, lanjutnya, tidak hanya menyerang pohon kelapa yang sudah dewasa, pohon yang masih muda (red. Cikal) yang tingginya belum mencapai 2 meter juga menjadi sasaran serangga yang mempunyai nama latin Rhynchophorus itu.
"Kuwawung di sini sangat ganas, petani sangat kesulitan mengatasinya, pakai obat serangga juga tidak efektif," Kata Sudikan di rumahnya. Kamis (28/01/2021).
Dijelaskan olehnya, kuwawung dulu dan sekarang mempunyai cara yang berbeda dalam menyerang pohon kelapa. Dulu serangan kuwawung mudah diantisipasi karena cara mangsanya dari pucuk pohon sehingga mudah ketahuan oleh petani.
Sedangkan cara mangsa kuwawung sekarang melalui samping pohon, kalau pohon belum busuk dan tumbang pucuknya petani tidak mengetahui kalau pohon kelapanya dimangsa kuwawung.
Baca Juga : Eks Toko Modern Berjejaring yang Disegel, Bisa Digunakan untuk Toko Lagi, Ini Syaratnya
Sudikan mengakui kalau ekosistem saat ini kurang seimbang, karena tupai di wilayah kalidawir banyak yang diburu, padahal tupai merupakan musuh biologis dari kuwawung.
Sebagai kepala Desa sekaligus mewakili petani Kelapa di Wilayah Kalidawir, ia berharap pemerintah daerah khususnya dinas pertanian dan Balai Ketahanan Pangan Tulungagung membantu dalam mengatasi masalah pengendalian hama Kuwawung.
Selain itu, fasilitasi dari pemkab Tulungagung maupun pemprov Jawa Timur tentang pengembangan varietas kelapa yang kebal atau tahan dengan kuwawung juga merupakan solusi alternatif yang diharapkan oleh para petani kelapa di wilayah Kalidawir. "Kalau tidak segera diatasi, pohon kelapa wilayah selatan (Kalidawir) akan punah," pungkasnya.