TULUNGAGUNGTIMES- Seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur bakal menerima vaksin Covid-19. Meski saat ini baru beberapa wilayah yang diprioritaskan melakukan vaksinasi, lantaran tingkat penularannya dianggap tinggi.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono saat berkunjung ke Tulungagung, Sabtu (16/1/21). Tiga daerah yang diprioritaskan mendapat vaksin Covid-19 adalah Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Baca Juga : Terima Petunjuk Kemenkes, Kota Blitar Laksanakan Vaksinasi Awal Februari
Tulungagung yang awalnya diagendakan melakukan vaksinasi tanggal 15 Januari harus mengalah, menunggu giliran jatah vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat.
“Alokasi vaksin itu per termin, Surabaya, Sidoarjo, Gresik itu termin pertama,” ujar mantan orang nomor 1 di Kabupaten Tulungagung tersebut.
Dalam vaksinasi gelombang pertama kemarin, Pemprov Jatim menerima 77 ribu vaksin, dan telah didistribusikan ke 3 daerah yang diprioritaskan.
Untuk kabupaten/kota lainnya dipastikan akan menyusul mendapatkan vaksin Covid-19. Saat ini pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat.
“Bukan belum ada kepastian, ada kepastian tapi masih kita tunggu,” jelas Heru.
Disinggung warga yang telah divaksin bolehkah melakukan aktivitas di luar rumah tanpa protokol kesehatan, Heru menegaskan harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Bukan terus divaksin kita bisa semaunya untuk tidak memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tetap posisi protokol kesehatan,” kata Heru.
Meski sudah divaksin, berbagai persyaratan saat bepergian juga harus diikuti. Misalnya harus melakukan swab antigen agar bisa bepergian dengan pesawat komersial.
Baca Juga : Vaksinasi Perdana Surabaya Raya, Pejabat Pemprov Jatim Pantau Langsung
Warga yang telah divaksin rencananya bakal mendapatkan sertifikat digital atau e-tiket, yang menunjukkan telah mengikuti vaksinasi.
“Tetap, ada e-tiket yang bisa kita tunjukkan, hal-hal seperti ini kita nunggu, tetapi tetap (swab antigen),” jelasnya.
Saat ditanyakan efektivitas penurunan kasus pasca vaksinasi, Heru menjelaskan sesuai dengan arahan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), vaksinasi bisa menurunkan hingga 65,3 persen kasus.
Meski demikian pihaknya mengatakan vaksin bukan satu-satunya cara menurunkan penularan Covid-19.
“Satu-satunya adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya dengan tegas.