Black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1 /2021) akhirnya ditemukan.
Black box ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (12/1/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca Juga : Satu dari Dua Nelayan Hilang Ditemukan Tak Bernyawa
Dalam black box tersebut berisi data penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.
Penemuan black box ini lantas diangkut dengan menggunakan KRI Rigel ke Posko JICT, Tanjung Priok.
Seperti diketahui Sriwijaya Air SJ-182 jatuh pada Sabtu (9/1/ 2021) usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta yang akan menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Black box sendiri merupakan istilah umum yang digunakan dalam industri penerbangan untuk merekam data selama pesawat diterbangkan.
Meski disebut dengan kotak hitam, nyatanya black box dibalut warna yang terang menyala atau cerah agar mudah teridentifikasi saat operasi pencarian.
Kotak hitam itu terdiri dari dua kombinasi perangkat yakni CVR (Cockpit Voice Recorder) atau percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR (Flight Data Recorder) atau rekaman data penerbangan.
FDR terus merekam data tentang semua aspek pesawat saat terbang. Sementara CVR merekam percakapan di dek penerbangan dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis.
Baca Juga : Geram Video Usaha Madunya Dicatut, Warga Jember Ancam Polisikan Perusahaan Madu Jakarta
Selain itu, alat ini juga dilengkapi perangkat yang dikenal dengan Underwater Locator Beacon (ULB). Perangkat tersebut akan aktif segera setelah perekam bersentuhan dengan air dan dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman 14 ribu kaki.
Fungsi alat tersebut ialah untuk membantu menemukan black box setelah kecelakaan pesawat yang terjadi di laut.
Selanjutnya, kotak hitam itu akan dikirim ke JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk ditindaklanjuti. Oleh sebab itu, dengan ditemukannya black box ini diharapkan penyebab kecelakaan pesawat tersebut bisa terungkap.