Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Desa di wilayah Kecamatan Rejotangan salah satunya Desa Tugu. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondusivitas pelaksanaan ujian perangkat desa hari ini. Senin (11/01/2021)
"Rekasaya lalu lintas fleksibel dengan sistem buka tutup dan dijaga oleh petugas linmas, untuk memberikan suasana nyaman bagi peserta ujian," kata Ketua Panitia Penjaringan Perangkat Desa, Dwi Handoko.
Baca Juga : Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Pemkot Malang Terus Upayakan ini
Selain itu, lanjutnya, penerapan protokol kesehatan secara ketat juga diterapkan dalam pelaksanaan ujian. Selain diwajibkan pakai masker, mencuci tangan, pelaksanaan jaga jarak diwujudkan dengan pengaturan ruangan ujian yang dipilah-pilah.
Untuk formasi jabatan diperebutkan, kata Handoko, ada 2 formasi yaitu sekdes dengan jumlah peserta 17 orang dan Kasi Pelayanan/Kesejahteraan Rakyat dengan peserta yang ikut 4 orang.
"Total peserta ada 21 orang, 18 warga setempat dan 3 orang dari luar desa," ungkapnya.
Dijelaskan olehnya, semua tahapan penjaringan dan penyaringan perangkat desa berjalan lancar, aman dan kondusif. Karena selama proses, pihak panitia selalu berpedoman pada Perda dan Perbub yang berlaku.
Sementara itu, Kepala Desa Tugu, Didik Purno Nugroho mengatakan, disiplin protokol kesehatan diterapkan dalam pelaksanaan ujian hari ini, yaitu dengan pembatasan kapasitas ruang ujian yang maksimal diisi kurang dari 50 orang.
Baca Juga : Intip TWUIN Command Center, Komisi B DPRD Kota Malang Datangi Perumda Tugu Tirta
Selain mengalihkan arus lalu lintas yang mengarah ke Balai Desa, pihaknya juga mengosongkan semua ruangan di Balai Desa dan mengalihkan semua pelayanan ke Gedung PAUD yang ada di depan Balai Desa.
"Mulai tahap pendaftaran sampai ujian saat ini, Alhamdulillah lancar tidak ada kendala ataupun gejolak masyarakat," tutupnya.