Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Advertorial UMKM Kota Kediri Bangkit

Tetap Produktif di Masa Pandemi, Dua Mahasiswa Kota Kediri Produksi Macaroni

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Dede Nana

22 - Dec - 2020, 16:35

Didin Trianggoro 21 tahun dan sohibnya Bagus Nugroho ingin hidup mandiri dan tidak mau membenani orang tuanya. (Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)
Didin Trianggoro 21 tahun dan sohibnya Bagus Nugroho ingin hidup mandiri dan tidak mau membenani orang tuanya. (Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)

Di sela waktu luang usai mengikuti proses  belajar daring dari rumah, dua Mahasiswa UNP Kediri Kota Kediri ini mencari kesibukan berwirausaha. Mereka adalah Didin Trianggoro (21) dan Bagus Nugroho. Keduanya ingin hidup mandiri dan tidak mau membebani orang tuanya. 

Salah satu bentuk ikhtiar yang sudah dilakukan selama 6 bulan terakhir ini adalah mereka memproduksi sekaligus berjualan makanan ringan. Jenis makanan ringan yang mereka produksi adalah macaroni goreng. Macaroni goreng ini dikemas sangat menarik, dan layak dikonsumsi oleh segala kategori usia. 

Baca Juga : Berkhasiat, Madu Mr. Bee Banjir Pesanan di Masa Pandemi Covid-19

"Satu bulan sebelum pandemi, kita sudah mulai usaha mas. Ide awalnya dari teman sekaligus rekan usaha saya Bagus Nugroho," Kata Mahasiswa Semester 5 Jurusan Sistem Informasi, Senin (21/12/2020). 

Didin Trianggoro merasa bersyukur, karena selama ini rintisan usahanya tersebut telah mendapat dukungan penuh dari orang tua. "Allhamdulilah mas, kedua orang tua kami mendukung. Untuk proses produksi penggorengan makroni dibantu oleh ibunya Bagus di rumah. Sedangkan orang tua saya juga ikutan membantu mengemasi," terangnya. 

Tetap Produktif Dimasa Pandemi, Dua Mahasiswa Kota Kediri Produksi Macaroni

Didin Trianggoro mengungkapkan alasannya memilih memproduksi makanan ringan jenis macaroni, karena selama ini makroni dinilai sebagai makanan yang murah dan sudah dikenal luas oleh gerenasi milenial. 

"Sebenarnya makroni itu kalau kita lihat, bahannya murah. Tapi kemudian kita berusaha bagaimana caranya  makanan seperti ini bisa menjadi produk makanan dengan daya beli tinggi. Kemudian kita bikin kemasan yang terlihat menarik elegan, hingga bisa masuk penjualannya menyasar ke kafe. Bagaimana macaroni yang semula biasa, bisa menjadi elegan," ungkapnya. 

1 pics  kemasan macaroni dijual ke sejumlah kafe dengan harga Rp 8 ribu. Oleh pihak kafe kemudian dijual kembali Rp 10 ribu. Sementara untuk pembelian reseller dalam jumlah banyak diberi harga khusus Rp 7 ribu. Selain melayani pembelian offline, kedua mahasiwa ini juga memasarkan produknya melalui sistem online shop. Untuk penjualan online shop dibandrol Rp 8 ribu per pics. 

"Kita juga jualan di Facebook dan instagram. Kita berusaha untuk mengembangkanya di media digital. Pertama kali bikin produksi hampir 25 pics, itu tidak langsung kita jual melainkan dibuat tester lebih dulu ke teman-teman kampus. Setelah itu kita dapat masukan, semuanya membutuhkan waktu, proses mas. Setelah dipastikan rasanya terasa enak baru kita jual ke pasaran," kenangnya. 

Modal uang yang harus dikeluarkan saat itu kurang lebih Rp 1 juta. Modal Rp 1 juta tersebut dipergunakan untuk membeli bahan sekaligus pesan plastik kemasan. Karena masih baru produksi, Didin tidak berani berspekulasi untuk membeli bahan dalam jumlah banyak. Bahan macaroni mentah yang dibeli ketika itu hanya 2 kilogram saja. 

"Untuk sekrang kita sudah berani beli bahan macaroni sampai 25 kilogram, " tandasnya. 

Makanan ringan kemasan itu kemudian diberi lebel Two Brothers Factory (TB.Factory). Agar pelanggan tidak bosan, ada beragam varian rasa yang ditawarkan antara lain pedas gurih, pedas manis, baberkiyu dan keju. Rencananya ada tambahan  tiga varian rasa lagi yang bakal disajikan yaitu jagung bakar dan coklat. 

"Untuk pembelian sistem COD saja, bisa laku 25 -45 dalam sehari. Paling sepi 15 pcs. Jadi waktu kita bagi, malam goreng paginya kuliah," Katanya . 

Selain melayani pembelian via COD melalui sistem online. Sementara untuk jatah kafe, setiap minggunya titip jual 15 pics. Jika jatah titipan masih ada tidak laku terjual, ditarik diganti yang baru.

Baca Juga : Gaet Konsumen Milenial, Batik Jumroto Kembangkan Motif Lokal

"Kemarin produk kita, dikenalkan dipasarkan  oleh Pemda melalui salah satu toko online dan Alhamdulliah ludes semua laku terjual 30 pcs lebih. Bukan hanya melayani pembelian dari lokalan Kediri saja melainkan juga menyasar ke daerah Sidoarjo, Malang, Surabaya dan Jombang," bebernya. 

Selain ikut membantu memasarkan di online, Pemda juga pernah mengajaknya ikut  berjualan di pusat perbelanjaan modern Mall. Disamping itu, ia juga sering diikutsertakan berupa pelatihan marketing digital, packing, foto produk dan perijinan. 

Selama ini untuk proses produksi pembuatan dilakukan di kediaman Bagus Nugroho. Racikan bumbu aneka rasa yang disajikan semuanya berbahan alami tanpa pengawet. Agar kualitas rasa tetap terjaga dan terasa segar, dalam racikan bumbu disisipi daun jeruk. 

"Kita racik sendiri, dengan campuran bumbu. Bahanya kita ambil sendiri dari daun jeruk , dan rempah rempah," ungkapnya. 

Dari sekian varian rasa yang ditawarkan untuk segmen anak kecil paling laku rasa baberkiyu sama keju. Sedangkan untuk kategori usia  dewasa paling banyak peminatnya adalah macaroni pedas gurih level 4.

Bagus Nugroho ikut menambahkan, jika selama ini keuntungan dari hasil penjualan produk kulinernya tersebut dipergunakan untuk membayar kuliah serta sisanya diperuntukan membantu masyarakat sekitar yang mengalami kekurangan. 

"Dan yang jelas juga untuk mengembangkan usaha ini, agar terus maju dikemudian hari," kata Bagus Nugroho optimis.

Bagi anda yang berminat dengan makanan ringan makaroni bisa langsung datang di alamat Jl. Botolengket Gg. Masjid Nurul Huda, Kelurahan Bujel,Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Atau melalui media sosial IG @tbfactory dengan nomor Hp 081252846868 (Adv/Disperindagin Kota Kediri).

 


Topik

Advertorial


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Dede Nana