Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Terbukti Secara Ilmiah, Ini Perbedaan Otak Muslim dan Ateis

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Nurlayla Ratri

17 - Dec - 2020, 07:53

Ilustrasi (Istimewa).
Ilustrasi (Istimewa).

Otak menjadi salah satu bagian terpenting pada tubuh seseorang. Otak menjadi pengendali dari setiap aktivitas yang dilakukan oleh tubuh. Dalam penelitian, aktivitas otak seseorang dengan yang lain memang berbeda. Ternyata, perbedaan itu salah satunya juga dipengaruhi oleh tingkat keimanan seseorang.

Dilansir dari channel YouTube Islam Populer, disebutkan jika perbedaan aktivitas otak muslim dan ateis dibuktikan oleh seorang ilmuan bernama Andrew Newberg dari Thomas Jefferson University Hospital and Medical College.

Baca Juga : Dikubur Dalam Aliran Sungai, Jasad Keturunan Nabi Daud Utuh Ratusan Tahun

Dia mengemukakan, ada perbedaan aktivitas otak orang yang taat beragama sebelum dan sesudah berdoa. Kemudian dibedakan dengan otak ateis sebelum dan sesudah bermeditasi.

Dari penelitian itu, disebutkan jika ada perbedaan mencolok pada bagian terpenting otak, yaitu Lobus Frontal yang mewakili sepertiga dari seluruh otak. Penelitian tersebut menggunakan single-photon emission computed tomograph saat pemindaian aktivitas otak. Metode tersebut untuk melihat pemindaian aliran darah kepada otak. Semakin banyak darah yang mengalir ke otak, maka semakin aktif pula area tersebut.

Dalam penelitian juga didasarkan pada benda tes pencitraan nuklir. Tes tersebut memanfaatkan radioaktif dan kamera khusus untuk mengamati organ bekerja dengan gambar tiga dimensi.

Hasilnya, seseorang yang telah berdoa Lobus Frontal menunjukkan aktivitas meningkat. Aktivitas itu meningkat saat terjadi percakapan antara muslim dengan Allah SWT layaknya percakapan pada umumnya. Berbeda dengan otak individu ateis yang merenungkan keberadaan Tuhan, menunjukkan jika tingkat aktivitas otaknya sama saja dan tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah meditasi.

Penelitian tersebut menunjukkan jika tidak percaya pada Tuhan tidak akan memberikan perbedaan pada saat sebelum ataupun sesudah meditasi. Berbeda dengan otak orang beriman yang memiliki perbedaan aktivitas otak sebelum dan sesudah berdoa.

Allah SWT berfirman, "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri. Sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhan menjadi saksi atas segala sesuatu," (QS. Fussilat: 53).

Banyak berdoa akan mempengaruhi suasana hati, hak itu sejalan dengan penelitian tersebut. Selain itu, dalam penelitian lain, psikolog dari Colimbja University, dr. Myrna Weissman mengatakan jika keyakinan dan suasana hati tercermin pada otak masing-masing orang.

Baca Juga : Korbankan Sepotong Roti Demi Tamu Rasulullah SAW, Ini Kisah Kemuliaan Sahabat Anshar

Penelitian itu menunjukkan jika ketebalan otak berkaitan dengan tingkat keimanan seseorang. Penelitian tersebut menunjukkan jika keimanan mampu mencegah seseorang dari depresi. 

Penelitian tersebut melibatkan 103 orang dewasa untuk ungkapkan seberapa penting agama bagi mereka, dan berapa kali mereka ke tempat ibadah dalam kurun waktu lima tahun terakhir saat proses penelitian tersebut dilakukan.

Selain masalah spiritual, peneliti juga melakukan scanning terhadap otak seseorang. Hasilnya, pentingnya kepercayaan atau agama berpengaruh pada ketebalan korteks. Hal tersebut yang bisa mencegah depresi seseorang.

Dalam ajaran Islam, otak kanan dapat dirangsang untuk merasakan kebesaran Allah SWT dalam menciptakan alam. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang gang berakal, yaitu orang-orang gang mengingat Allah SWT sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring. Dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka," (QS. Ali-Imran: 190-191).


Topik

Agama


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Pipit Anggraeni

Editor

Nurlayla Ratri