Selama pandemi Covid-19, jumlah ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) di Tulungagung mengalami peningkatan secara signifikan. Buktinya, selama Januari hingga November, ditemukan 1.057 ODGJ baru. Temuan ini menambah daftar ODGJ di Tulungagung menjadi 3.039 orang.
Kasi P2PTM Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Heru Santoso mengatakan temuan ini mengalami peningkatan sebanyak 53 persen dibandingkan tahun lalu. “Dari target kita pelayanan ODGJ 1.982, sampai bulan November, yang tertangani sebanyak 3.039 atau meningkat 53 persen (dibanding tahun 2019),” ujar Heru.
Baca Juga : Kembali Melonjak Tinggi, Sehari Kota Malang Bertambah 124 Kasus Covid-19
Rata-rata peningkatan ODGJ berasal dari ODMK (orang dengan masalah kejiwaan), seperti depresi atau stress. Namun pihaknya belum berani memastikan kenaikan ini berkaitan dengan pandemi Covid-19.
Pasalnya selama pandemi, seluruh tenaga kesehatan tercurah untuk penanganan Covid-19, sehingga pihaknya belum bisa melakukan analisa kenaikan ODGJ ini. “Semua ODGJ baru ini sudah mempunyai Nomer indek puskesmas di setiap puskesmas di seluruh Tulungagung,” katanya.
Disinggung pengobatan ODGJ selama pandemi, Heru menegaskan tidak ada masalah. Stok obat-obatan dari Pemkab Tulungagung dan Baper Provinsi tersedia dan tersalurkan dengan baik. “Yang dirujuk saja tertangani, apalagi yang membutuhkan obat-obatan,” katanya.
Ditanyakan apakah ada ODGJ yang terpapar Covid19, Heru menjelaskan sudah ada 2 ODGJ yang terpapar. Namun keduanya mendapat perawatan yang baik, sehingga sembuh dari Covid19.
Rerata ODGJ baru didominasi oleh usia produktif, 17-45 tahun sebanyak 1.664 orang. Usia diatas 45 tahun sebanyak 815 orang, disusul usia remaja 45 orang.
Baca Juga : Angka Covid-19 Tulungagung Tembus 804, 12 Orang Meninggal Dunia
Rata-rata ODGJ berpendidikan rendah, hanya setingkat SD sebanyak 2.268 orang. Setingkat SMP 187 orang, SLTA 57 orang dan perguruan tinggi 12 orang. Sedang riwayat pekerjaan, rerata ODGJ tidak bekerja sebanyak 2.398 orang, PNS 3 orang dan sisanya, 123 orang non PNS. Seluruh ODGJ di Tulungagung, seluruhnya telah bebas dari pemasungan.
