Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Tagline 'Tarek Ses Semongko' Tak Mampu Mengerek Harga Semangka di Pasaran

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Dede Nana

11 - Nov - 2020, 19:44

Viralnya tagline 'tarek ses semongko' yang diselipkan di tengah lagu dangdut nyatanya tak mampu mengerek harga buah semangka di pasaran saat ini yang terbilang murah. (Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)
Viralnya tagline 'tarek ses semongko' yang diselipkan di tengah lagu dangdut nyatanya tak mampu mengerek harga buah semangka di pasaran saat ini yang terbilang murah. (Foto: Bams Setioko/JatimTIMES)

Viralnya tagline 'tarek ses semongko' yang diselipkan di tengah lagu dangdut, nyatanya tak mampu mengerek harga buah semangka di pasaran saat ini yang terbilang murah.

Bagaimana tidak, biasanya harga buah semangka per kilogramnya mampu dihargai Rp 5 ribu. Kini turun drastis, di mana 1 buah semangka berukuran besar hanya dihargai Rp 10 ribu.

Baca Juga : Deddy Firmansyah; UKM Lumajang Harus Berorientasi Laku Banyak, Bukan Laku Mahal

Ada sejumlah faktor yang membuat buah semangka menjadi murah. Diantaranya memasuki musim penghujan yang membuat konsumen enggan untuk mengonsumsi buah semangka hingga melimpahnya stok semangka di tingkat petani.

Seperti yang diutarakan oleh Fiki (22) salah satu pedagang semangka di Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten, mengaku, penurunan harga semangka terjadi semenjak satu minggu kemarin. Karena jumlah panen banyak, semangka kini banting harga. 

"Dari biasanya dijual Rp 5 ribu per kilogram (kg), kini hanya Rp 10 ribu per buahnya," ujarnya.

Fiki mengaku, sejak harga semangka turun, ia hanya bisa menjual 50 buah per hari. Semangka yang dijualnya adalah barang buangan dari lapak di Jombang. Karena di sana sudah terdapat tiga lapak, akhirnya ia menjual di Plosoklaten.

Sementara itu, turunnya harga semangka ini dibenarkan oleh Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, Arahayu Setyo Adi. 

"Jaringan semangka tidak seluas dengan jaringan penjualan nanas," katanya.

Baca Juga : Kesempatan Punya Apartemen Terbuka Lebar, DP 10% Cicilan Cuma 1,4 Juta di The Kalindra

Tidak hanya karena jaringan yang tidak luas, namun dengan memasuki musim hujan orang jarang mengonsumsi semangka. Dengan banyaknya barang dan daya serap pembelian yang kurang, membuat harga semangka mengalami penurunan.

 


Topik

Ekonomi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Dede Nana