Hasil Pilpres AS kini menjadi perbincangan dan hasilnya dinanti orang banyak, khususnya di Amerika Serikat. Persaingan atas Joe Biden dan Donald Trump di Pilpres AS diketahui semakin ketat.
Dari hasil tersebut, calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Joe Biden semakin unggul dari Donald Trump. Tinggal sedikit lagi, Joe Biden akan melenggang ke Gedung Putih sebagai Presiden AS.
Baca Juga : Proses Perhitungan Suara, KPU Kabupaten Kediri Gunakan Sistem Sirekap
Update perolehan suara Kamis (5/11/2020) pukul 08.56 WIB Joe Biden meraih 264 suara. Sementara Donald Trump meraih 214 suara.
Diketahui, untuk memenangkan hasil suara ini salah satu dari mereka harus meraih 270 suara. Itu berarti Biden hanya membutuhkan enam suara lagi untuk memenangkan Pilpres AS ini.
Melansir melalui Daily Sabah, hingga kini masih ada lima negara yang belum rampung menghitung perolehan suara. Sejumlah media AS melaporkan kemenangan untuk petahana dari Partai republik ada di 23 negara bagian, termasuk Texas, Indiana, Florida, Kentucky, Ohio dan Missouri.
Sementara Biden memenangkan di 22 negara bagian termasuk California, New York dan Delaware. Terkait perolehan sementara yang menunjukkan Biden lebih unggul, Trump pun memberikan tanggapan.
Seakan enggan dilangkahi Biden, lantas Trump mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Trump menyebut dalam proses penghitungan suara Pilpres AS 2020 terdapat kecurangan.
Ia bahkan terus melakukan serangan pada proses penghitungan suara di Twitter.
Baca Juga : Hasil Survei MA-Mujiaman Unggul, Warga Ramai Sambut Positif
“Ini adalah penipuan besar di negara kita. Kami ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat. Jadi kita akan pergi ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan,” kata Trump.
Bahkan, Trump mengklaim jika ia akan kembali memenangkan pemilihan ini.
“Kami bersiap-siap untuk memenangkan Pemilu ini. Terus terang, kami memang memenangkan pemilihan ini," cetusnya.