Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Dulu Kirim, Kini Tulungagung Datangkan Kelapa dari Luar Daerah, Ini Sebabnya

Penulis : Anang Basso - Editor : Yunan Helmy

24 - Oct - 2020, 19:32

Sukardi, pedagang yang datangkan kelapa dari Madura. / Foto : Istimewa / Tulungagung TIMES
Sukardi, pedagang yang datangkan kelapa dari Madura. / Foto : Istimewa / Tulungagung TIMES

Pengiriman kelapa dari luar Tulungagung dan luar pulau terus mengalir dan mengisi pasar di Tulungagung. Hal ini terjadi lantaran jumlah pohon penghasil buah kelapa semakin punah dimakan kwawung. Akibatnya, hasil kelapa di sejumlah wilayah di Tulungagung tidak mencukupi kebutuhan masyarakat Kota Marmer.

"Saya tidak mendatangkan kelapa dari Bali, NTB, atau Sulawesi, namun mendatangkan dari Madura," kata Sukardi, guru honorer yang kini juga menekuni dagang kelapa, Sabtu (24/10/2020).

Baca Juga : Pembudidaya Kompak Gelorakan "Not for Sale", Harga Gurami di Tulungagung Naik

Setiap minggu, dia menerima kiriman dua kali dengan tiap kiriman satu truk  penuh.

Sukardi mengatakan, buah kelapa dari Madura mempunyai lapisan yang tebal dan ukuran buah sedang dengan santan lebih banyak. "Jika dari daerah lain, kelapanya besar tapi lapisan (daging) kelapanya tipis. Biasanya santan yang dihasilkan kurang banyak," ujarnya.

Harga kelapa sendiri tergolong fluktuatif, naik dan turun tiap saat.

Sebenarnya, Tulungagung dari masa ke masa menjadi supplier kelapa ke berbagai daerah. Namun, beberapa tahun ini, semenjak hama kwawung menyerbu dan mematikan kelapa, justru kelapa dari Tulungagung tak mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Kalau disuruh memilih, masyarakat kita senang dengan kelapa lokal. Pasalnya, kelapa lokal itu baru dipetik kemudian dijual dan langsung bisa dimasak. Jika kiriman, kan pasti kelapa yang dipetik beberapa hari sebelumnya," ucap Sukardi.

Baca Juga : UMKM Kabupaten Blitar Makin Luar Biasa, Kendang Djimbe Ekspor ke Cina secara Mandiri

Warga asal RT 001 RW 002 Dusun Tekik, Desa Rejosari, Kecamatan Kalidawir, itu mengaku kekurangan barang. Sebab, begitu turun dari kendaraan, puluhan pengecer datang mengambil dan mendistribusikannya ke sejumlah pasar di Tulungagung. 

 


Topik

Ekonomi


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy