BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Tulungagung, memberikan pelatihan penanganan bencana di tengah pandemi Covid-19. Penanganan bencana ini dilakukan seperti biasanya, namun ditambahkan protokol kesehatan dalam pengaplikasiannya.
Kepala BPBD Tulungagung Soeroto, saat dikonfirmasi oleh awak media menuturkan, pelatihan ini untuk menghadapi bencana menjelang musim penghujan. Apalagi saat ini fenomena la nina juga berpotensi terjadi hujan deras di beberapa wilayah.
Baca Juga : Belanja Tak Terduga 2021, Pemkot Malang Tetap Konsentrasi Penanganan Covid-19
“Ini peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, relawan di Kabupaten Tulungagung dalam peningkatan kewaspadaan penanggulangan bencana,” ujar Soeroto, Selasa (20/10/2020).
Dengan peningkatan kapasitas ini, diharapkan relawan dan masyarakat sudah siap dalam pengurangan risiko dan penanganannya. Selain kesiapan personil di lapangan, persiapan yang dimaksud juga meliputi sarana dan prasarana penanganan bencana.
“Peralatan yang kita miliki untuk kita cek dan kita tingkakan lagi,” katanya.
Soeroto juga menuturkan, mitigasi bencana di era pandemik harus disesuaikan dengan SOP saat ini. Meski menangani bencana, personil yang terlibat harus tetap memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan.
Dirinya mencontohkan, saat terjadi longsor, biasanya warga akan bergotong-royong membantu petugas. Terkadang masyarakat memandang remeh memakai masker saat bekerja. Untuk itu pihaknya akan mensosialisasikan protokol kesehatan pada masyarakat.
“Kalau nanti tidak memakai masker akan kita kasih,” katanya.
Baca Juga : Damkar Tulungagung Keluhkan Minimnya Sarpras, Banyak APD Rusak
Protokol kesehatan juga berlaku untuk tempat pengungsian. Tempat pengungsian nanti akan dilengkapi tempat cuci tangan. Warga yang mengungsi juga diwajibkan untuk menjaga jarak dan memakai masker.
“Selain risiko bencana, juga risiko Covid-19. Maka penting untuk menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.