Puluhan santri dari sejumlah pondok pesantren di Jombang terinfeksi Covid-19. Para santri terinfeksi Covid-19 tersebut, saat ini sedang menjalani isolasi di Apartemen Mahasiswa (Aparma) Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang.
Baca Juga : Pasien Covid-19 Tambah 3 Orang, Kabupaten Malang Masih Zona Oranye
Penanggung jawab ruang karantina Aparam Unipdu KH Zulfikar As’ad membenarkan ada santri yang sedang diisolasi di tempatnya. Pria yang akrab disapa Gus Ufik itu menyebut ada sebanyak 61 santri yang saat ini sedang dirawat karena terinfeksi Covid-19.
Puluhan santri itu berasal dari berbagai pondok pesantren di kota santri. Namun, Gus Ufik tidak memaparkan santri tersebut berasal dari pesantren mana. Alasannya, untuk menjaga kondusivitas di lingkungan pesantren.
"Benar, ada 61 santri yang saat ini menjalani karantina. Alhamdulillah sampai saat ini kondisi mereka sehat dan baik. Kami tidak bisa sebut dari ponpes mana, ini demi kenyamanan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/9).
Dijelaskan Gus Ufik, santri yang menjalani isolasi di ruang karantina Aparma Unipdu itu mayoritas santri wanita. Di ruang karantina, mereka menjalani berbagai treatment untuk pemulihan kesehatan. Santri juga menjalani tes swab ulang untuk memantau perkembangan Covid-19 yang diderita santri.
"Ada yang datang 7 hari lalu, ada juga yang dua hari lalu. Karena rata-rata tidak mengalami gejala berat, jadi mereka kami beri motivasi agar cepat sembuh, termasuk motivasi psikologis," tandasnya.
Dari data yang dihimpun JatimTIMES, ada satu pondok pesantren di Kecamatan Mojowarno yang saat ini aktivitasnya dibatasi dan proses belajar mengajar dihentikan. Gerbang masuk yang biasanya terbuka, kini ditutup rapat-rapat.
Baca Juga : Setelah Isolasi 31 Warga Al Izzah Kota Batu Berakhir, Dilakukan Observasi Selama 1 Bulan
Sayangnya, hingga berita ini ditulis, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tidak mau diwawancarai. Kepala Dinas Kesehatan Jombang Subandriya saat ditemui wartawan juga menolak untuk diwawancarai.
Sementara, Camat Mojowarno Arief Hidayat membenarkan ada adanya pondok pesantren di Kecamatan Mojowarno yang melakukan pembatasan aktivitas. Yakni Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darussalam.
Arief menyebut, sebanyak 21 santri perempuan di pesantren tersebut dinyatakan positif Covid-19. "Dari hasil swab 21 orang semuanya perempuan. Tapi seluruh santri yang saat ini positif sudah dibawa ke tempat karantina di Aparma Unipdu," ungkapnya.
Kendati demikian, Arief tidak mengetahui puluhan santri itu terinfeksi Covid-19 dari mana. "Saya tidak tahu dari mana. Tapi informasinya ada yang mengalami gangguan penciuman, ada gejala di hidung. Dinas kemudian melakukan tracing dan pengambilan uji swab pada yang lain yang pernah kontak dan diketahui hasilnya positif," pungkasnya.(*)