Media sosial digegerkan dengan beredarnya video Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 'dibaptis'. Tak ayal video itu langsung menjadi sorotan hingga viral.
Karena video tersebut dinilai telah melanggar akidah sebagai umat muslim. Video tersebut awalnya diunggah oleh akun Twitter bernama @thewecokbucin.
Baca Juga : Hentikan Covid-19, Wali Kota Madiun Ikut Razia Warga yang Langgar Protokol Kesehatan
"Kok ada yang berjilbab lagi diapain ini ada yang tahu? Ini agama budaya," tulis akun tersebut.
Dalam video berdurasi dua menit 20 detik itu, tampak Risma yang duduk di sebuah kursi putih. Ia tampak dikelilingi oleh sejumlah rohaniawan.
Lantas para rohaniawan itu terlihat memanjatkan doa untuk Risma. Sementara, Risma terlihat tertunduk.
Sayangnya, setelah ditelusuri akun tersebut mendadak hilang. Namun, ada sebuah akun yang memberi serangan kepada akun tersebut lantaran telah mengundang kehebohan.
@____BOND007____: "Woi akun @thewecokbucin kok suka nyari sensasi sih akun anda??Thinking faceThinking faceThinking face. Biar apa coba??Thinking faceThinking face. Biar banyak yg respon ya para netizen +62 gitu biar heboh biar akun mu dianggap "Wah" gitu gara menuding ibu walikota @PemkotSurabaya ibu @Tri_Rismaharini dibaptis."
Akun @____BOND007____ juga menebak jika @thewecokbucin telah menghapus atau mengganti nama akun karena ketakutan.
Baca Juga : Cerai karena "Diperkosa" Suami Tiap Malam, Wanita di Tulungagung Ini Kapok Nikah Lagi
@____BOND007____: "Langsung hapus atau ganti nama akun anda ya @thewecokbucin takut ya???"
Video tersebut lantas langsung ditanggapi oleh pihak Pemkot Surabaya. Dikatakan oleh Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, ia membantah jika kegiatan tersebut merupakan pembaptisan.
Dijelaskan jika kegiatan di video itu merupakan bagian dari silaturahmi dengan para rohaniawan se Surabaya. "Kami pastikan bahwa dalam acara itu bu wali didoakan supaya selalu sehat dan selalu dilindungi Tuhan. Tidak ada acara lain selain itu," kata Febri.
Ia lantas menegaskan jika di acara tersebut Risma menyampaikan komitmen untuk menjadi pelayan bagi semua warga Surabaya tanpa membedakan identitas.