Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Nico, Masih Remaja tapi Sangat Terampil Bikin Barongan Harga Jutaan

Penulis : Joko Pramono - Editor : Yunan Helmy

26 - Jul - 2020, 15:50

Nico saat memoles barongan buatannya dengan cat. (Joko Pramono for Jatim TIMES)
Nico saat memoles barongan buatannya dengan cat. (Joko Pramono for Jatim TIMES)

Nico Dwi Nurcahyo yang beralamat di Dusun Krajan, RT 03 RW 02 Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Tulungagung, tampak serius dengan kuas catnya. Nico  sedang melukis barongan yang baru selesai dibuatnya.

Nico sendiri merupakan salah satu pengrajin barongan di desanya. Meski baru sekolah kelas 11, keterampilan Nico tak kalah dengan senior-seniornya.

Baca Juga : Wow! Kasus Sang Predator Reynhard Sinaga Bakal Dibuat Film Dokumenter

Dalam memoles cat, pemuda ini tak sembarangan. Dia fokus memperhatikan warna cat sesuai dengan pola yang sudah digambar.

"Proses pengecatan juga harus hati-hati dan jeli. Karena salah warna sedikit, bisa merusak pola lainnya," kata Nico.

Nico sendiri sudah menekuni seni membuat barongan sejak kelas 8. Awalnya dia juga berkecimpung dalam kesenian jaranan. Lantaran tertarik dengan barongan, akhirnya dirinya menggali ilmu dari seniornya untuk membuat barongan.

"Selain tanya-tanya perajin, juga lihat di YouTube. Kemudian buat sendiri di rumah. Otodidak gitu," tutur siswa sebuah SMK swasta di Tulungagung ini

Kata gagal sudah dialaminya berkali-kali dalam membuat barongan. Namun Nico mengatakan itu merupakan suatu proses yang harus dilalui.

Sudah banyak kayu waru bahan barongan yang dibuatnya, meski terkadang hasilnya tak sesuai harapan. "Sudah banyak yang gagal. Tapi ya karena suka, jadi ingin belajar," kata dia.

Barongan buatan Nico sudah dibeli oleh pecinta barongan dari Tulungagung. Nico mengaku sudah puluhan barongan yang sudah terjual. Rerata pembelinya merupakan pecinta seni. 

Barongan diakui Nico masih eksis meski seni tradisi mulai tergerus zaman. "Masih lokal sini saja. Rerata untuk koleksi," ucap pria 16 tahun itu.

Baca Juga : Lewat Lukisan Kopi, Polisi Kediri Ini Ingin Sampaikan Pesan Moral

Untuk membuat satu barongan, Nico membutuhkan waktu dua Minggu hingga satu bulan, tergantung kerumitan dan ukuran barongan.

Pengerjaan barongan dilakukan di sela-sela sekolahnya atau sepulang sekolah dan hari libur. "Pendidikan tetap nomor satu. Sesenggangnya. Intinya, tugas sekolah selesai, baru mengerjakan," ungkapnya.

Untuk harga, Nico tidak mematok harga yang mahal. Harganya mulai Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta. Tergantung besar, model, bahan serta kerumitan desain. Selain barongan properti untuk pentas seni, Nico mengaku juga membuat miniatur barongan. "Kebanyakan pilih bahannya dari kayu waru karena mudah diukir serta suara barongan yang dihasilkan lebih keras," terangnya.

Masa pandemi seperti saat ini, diakui Nico juga berimbas dengan usaha yang ditekuninya. Menurut dia, saat ini permintaan lesu.  Meski demikian, dia berusaha menarik perhatian dengan terus memasarkan melalui medsos.  

"Semoga pandemi segera berakhir. Jadi, peminatnya kembali ada. Dan tentunya, adanya pesanan itu bisa tambah tabungan lagi," pungkas Nico.

 


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

Yunan Helmy