KEDIRITIMES - Menikmati kopi dan makanan kala senja di tengah hamparan sawah di kaki gunung bisa menjadi pilihan menarik untuk menutup hari selepas lelah bekerja. Di Kota Kediri, ada tempat tongkrongan baru yang menawarkan view panorama pegunungan yang dikelilingi sawah hijau terbentang luas.
Kafe yang baru didirikan sejak Mei 2020 ini diberi nama SAP, sesuai identitas nama pemiliknya. Lokasinya di Jalan Margo Tani, Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Baca Juga : Viral Pangsit Goreng Lek Gino, kalau Mau Beli Harus Antre 4 Hari hingga 2 Minggu
Banyak rombongan pengunjung yang berbondong-bondong berebut tempat makan, terutama di area kafe. Di SAP, tidak cuma bisa menyantap hidangan khas Jawa Timuran. Ada juga bonus pemandangan yang menuju langsung ke Gunung Wilis.
Pengunjung yang datang bukan hanya berasal dari lokal Kediri, tapi juga luar daerah seperti Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, bahkan dari Bandung, Jawa Barat.
"Yang kami tampilkan disini terkait dengan view pegunungan dan persawahan. Kami sambungkan lagi bahwa kafe ini akan kami wujudkan ke depan menjadi destinasi wisata untuk menunjang objek wisata yang ada di Kota Kediri," ujar Sujoko Adi Purnomo, pemilik Kafe SAP.

Joko mengatakan, konsep pembangunan kafe yang ia dirikan ini baru berjalan 40 persen. Dia berencana menambah kembali wahana view lainnya berupa taman bunga matahari, rumah pohon, serta menanam aneka bibit buah buahan di sekitar area lokasi kafe.
"Nanti di situ kami bikinkan rumah pohon. Kami juga tanami bibit buah buahan. Kami bikin agro buah di situ dan di belakang juga disiapkan bunga matahari. Yang penting Kafe SAP ini kami siapkan untuk menunjang wisata wisata di Kota Kediri sekalian memberikan edukasi kepada masyarakat," ungkapnya.
Dengan adanya penambahan view nantinya , pengunjung semakin banyak pilihan untuk menentukan lokasi buat berfoto.
Meski baru dua bulan dibuka, pengunjung yang datang tiap harinya bisa mencapai ratusan. Kafe SAP setiap harinya buka mulai pukul 11.00 hingga 24.00 WIB.
Sajian makanan dan minuman yang ditawarkan lebih mengusung khas Jawa Timuran. Ada 10 varian minuman yang ditawarkan di kafe ini. Namun ada 2 item yang paling disukai oleh pengunjung karena rasanya yang khas. Yaitu kopi racikan petani lokal dan minuman tradisional herbal untuk kesehatan: kencur sere gula batu.
Sementara untuk menu makanan, lebih ditonjolkan masakan kearifan lokal semisal nasi pecel khas Kediri, rawon, tumpang tumpok, serta mi dan nasi goreng.

“Produk kopi ini diambil dari petani lokal. Kami racik dibumbui sendiri. Rasanya itu lain daripada yang lain. Pengunjung dari Sidoarjo ke sini beberapa waktu lalu berpesan agar racikannya tidak diubah,” ungkap Joko.
Baca Juga : Rondo Royal hingga Growol, 6 Olahan Singkong Khas Tulungagung Ini Punya Cita Rasa Autentik
Per cangkir kopi khas racikan petani lokal ini dijual terjangkau Rp 5.000. Sementara untuk minuman herbal tradisional kencur sere gula batu dipatok harga Rp 9.000.
Joko sengaja mendirikan kafe dengan view backgroud pegununungan, perbukitan sekaligus persawahan dengan maksud ingin menopang destinasi wisata yang sebelumnya sudah ada di Kota Kediri.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Fendhi Lesmana, warga Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, mengaku senang ngopi di Kafe SAP lantaran view-nya sangat bagus. Baginya tempat ini sangat cocok untuk nongkrong sekaligus menghilangkan suntuk setelah jenuh bergulat dengan rutinitas sehari hari.
"Kafe dengan nuansa pemandangan diapit dua gunung, yakni Wilis dan Klotok, serta bukit Maskumambang," ujar pria berusia 39 tahun ini. Fendhi mengaku ia bersama para temannya lebih suka datang cangkrukan ke kafe pada waktu sore hari, terutama menjelang senja.