Pandemi Covid-19 membuat warga menjadi paranoid (ketakutan berlebih). Dampaknya sejumlah warga, terutama di perdesaan membuat portal di jalan masuk desanya, seperti tampak di Kabupaten Tulungagung.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, jika penutupan jalan yang dilakukan oleh warga berlebihan.
Baca Juga : Pasien Covid 19 Tulungagung Bertambah 5 Hari Ini, 3 Orang Tenaga Medis
"Berkelebihan ini, artinya siang hari banyak gang-gang di tutup portal, banyak warga yang mengeluh," ujar Maryoto, Rabu (27/5/2020) malam.
Dirinya akan mengeluarkan instruksi pada seluruh camat dan diteruskan pada Pemerintah Desa dan Kelurahan untuk membuka seluruh jalan yang di portal pada siang hari. Sedang pada malam hari demi alasan keamanan, penutupan jalan dibolehkan dengan beberapa syarat.
"Kalau malam ditutup tapi harus ada yang jaga," tuturnya.
Sebagai informasi, penutupan jalan dilakukan merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Tulungagung. Maryoto mencontohkan penutupan jalan bisa menyulitkan petugas saat terjadi kondisi darurat.
"Jadi tidak menggangu seluruh sirkulasi dan aktivitas ekonomi di wilayah itu," lanjutnya.
Yang paling terpengaruh adalah pengusaha yang hendak melakukan aktivitas dagang, seperti pengiriman barang ke sejumlah tempat. Jika jalan di tutup, maka mereka akan memutar mencari jalan alternatif yang lebih jauh dan tambahan biaya.
"Angkutan bahan-bahan makanan yang hendak menuju ke perdesaan juga mengalami kesusahan karena jalan ditutup," terangnya.
Apalagi jika penutupan jalan dilakukan dengan cara digembok, lalu tidak ada penjaganya, tentu hal ini semakin mempersulit arus ekonomi di tempat itu.
"Saya instruksikan siang dibuka untuk aktivitas," katanya tegas.
Baca Juga : Resmikan Kampung Tangguh di Wlingi, Bupati Blitar: Lawan Covid-19 dengan Gotong Royong
Untuk mengurangi warga yang keluar saat malam, pihaknya mengharapkan agar warga mematuhi pemberlakuan jam malam.
Selain itu pihaknya juga getol melakukan edukasi pada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk melakukan physical distancing saat melakukan penjagaan jalan
"Penutupan dengan portal, itu sebagai bentuk paranoid. Seharusnya tidak demikian dan edukasi sudah kita lakukan," tandasnya.