Di tengah hebohnya virus Corona, manfaat jahe merah diyakini banyak orang dapat menjadi penangkal Coronavirus (COVID-19). Alhasil, permintaan jahe merah melonjak. Namun, permintaan yang banyak tidak membuat produsen jahe merah serbuk di Jombang menaikkan harga.
Seperti jahe merah serbuk olahan Suyanto (41), warga Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam ini. Jahe merah serbuk yang diolah oleh bapak 1 anak itu diambil dari lahannya sendiri seluas 75 meter persegi.
Dari hasil menanam di kebun belakang rumahnya di lereng Gunung Anjasmoro itu, Suyanto tidak menjual semua jahe merahnya secara mentah saat panen. Malah, kebanyakan jahe merah diolah terlebih dahulu kemudian di pasarkan.
Jahe merah diolah Suyanto bersama istrinya menjadi bubuk yang siap diseduh air. Tidak hanya jahe merah, ia juga mengolah bahan rempah lainnya seperti jahe emprit, kunyit serbuk dan temulawak.
Dikatakan Suyanto, permintaan olahan rempah-rempah miliknya itu mengalami peningkatan 3 kali lipat dari biasa. Hal tersebut diakuinya akibat banyaknya pemberitaan soal bahan rempah yang diyakini dapat mencegah virus corona.
"Biasanya perminggu 20-50 bungkus, kalau sekarang bisa 60-150 bungkus. (Bisa meningkatkan, red) Ya mungkin karena banyak berita yang menyebut salah satu yang bisa mencegah corona itu rempah-rempah, jahe merah dan kunyit putih itu," kata Suyanto saat ditemui di kediamannya, Jumat (6/3).
Kendati banyak permintaan akibat hebohnya virus Corona yang konon bisa ditangkal dengan bahan jahe merah, Suyanto enggan menaikkan harga olahan jahe merahnya. Ia beralasan bahwa bahan baku yang ia dapat tidak dari membeli di pasar, tapi dari hasil menanam di kebun dan beli tetangga rumahnya.
Olahan rempah-rempah seperti jahe merah, jahe emprit, kunyit dan temulawak milik Suyanto ini hanya tersedia kemasan 100 gram. Untuk jahe merah dan jahe emprit bubuk, dipatok dengan harga Rp 10 ribu, sedangkan kunyit dan temulawak dipatok harga Rp 8 ribu.
"Harga sementara kita masih seperti biasa. Kita kan ambil bahan baku dari sekitar sini saja," ujarnya.
Saat ini, lanjut Suyanto, permintaan jahe merah terbanyak datang dari Jombang hingga Surabaya. Tingginya permintaan jahe merah datang sejak 2 minggu ini. "Permintaan ini terbanyak dari Jombang dan Surabaya. Kalau Surabaya kita rutin kirim ke pusat oleh-oleh," tandasnya.(*)