Saat Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi gedung DPRD Tulungagung, Senin (17/2) siang, tak ada satu orangpun anggota dewan ngantor.
Yang ada hanya ketua sekretaris dewan, Budi Fatahilah Mansyur dan beberapa staf yang piket di kantor yang menjadi pusat aspirasi masyarakat Tulungagung.
"Baru saja kami bersama 12 anggota komisi C keluar dari kementerian kesehatan di Jakarta, ini agendanya kunker terkait Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas," kata wakil ketua DPRD Tulungagung dari Fraksi Golkar, Asmungi.
Lanjutnya, kedatangan petugas KPK di gedung DPRD Tulungagung tidak diketahui sebelumnya, hanya saja beberapa saat setelah petugas melakukan penggeledahan, dirinya mendapatkan kabar dari sejumlah staf di kantornya.
"Tidak tau sebelumnya, tapi ini baru saja saya mendapat kabar ada KPK (petugas) datang, itu yang geledah ruang mana saja?," timpal Asmungi balik bertanya melalui jaringan selulernya.
Agenda kunker menurutnya sudah masuk dalam rencana kerja (renja), dirinya membantah kosongnya kantor DPRD karena anggota dewan kabur lantaran kedatangan KPK.
"Tidak, ini bukan kabur tapi memang ini sudah masuk rencana kerja dan saya tidak tau komisi lain kunker atau tidak," terangnya.
Kuningan kerja yang dilaksanakan menurutnya mulai Minggu tanggal 16 - 18 Februari 2020, besuk.
Dari informasi yang didapatkan dari staff kesekretariatan DPRD Tulungagung, seluruh pimpinan dan anggota dewan melaksanakan kunjungan kerja.
Komisi A, B dan C melaksanakan kunker ke Jakarta, sedangkan komisi D melaksanakan kunker ke Bandung Jawa Barat.
Kesayangan petugas KPK ini, belum diketahui maksud pasti kedatangan petugas itu.
Namun mereka melakukan pemeriksaan beberapa ruang di gedung wakil rakyat ini, termasuk ruangan milik Ketua DPRD dan Sekretaris DPRD.
Masing-masing 3 orang dengan rompi KPK memasuki ruangan Ketua dan Sekretaris DPRD.
Masih belum ada penjelasan dari Ketua dan Sekretaris DPRD tentang kedatangan sekitar 6 petugas KPK itu.