Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sepanjang Februari 2020 hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Wilayah-wilayah yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi pun telah dipetakan untuk menjadi perhatian pemerintah dan stakeholder terkait.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, pada awal Februari ini, diprediksi akan muncul peluang penguatan curah hujan tinggi di sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua.
Sementara hingga 5 Februari mendatang, hujan dengan intensitas tinggi diprediksi berpotensi terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
"Menghadapi periode hujan tinggi di bulan Februari hingga Maret 2020, perlu diwaspadai potensi banjir di berbagai wilayah," katanya, sebagaimana dikutip dari laman resmi BMKG.
Wilayah yang dimaksud seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Selanjutnya wilayah yang berpotensi cukup tinggi terjadi banjir adalah Provinsi Banten meliputi Pandeglang, Serang, Tangerang, Tangerang Selatan, Lebak.
Kemudian Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat meliputi Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Indramayu, Karawang, Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, dan Sumedang.
Selanjutnya Provinsi Jawa Tengah meliputi Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Pekalongan, Semarang, Surakarta, Tegal, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, dan Wonosobo.
Berikutnya Provinsi DI Yogyakarta yang meliputi Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Sleman. Selanjutnya Provinsi Jawa Timur meliputi Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung).
Bukan hanya itu, wilayah Provinsi Sulawesi Selatan juga rawan terjadi banjir. Beberapa daerah di Sulawesi Selatan meliputi Barru, Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Makassar, Palopo, Pare pare, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Maros, Pangkajenen Kepulauan, Pinrang, Sidenrang Rappang, Takalar, Toraja Utara, dan Wajo).
Sementara untuk Provinsi Sulawesi Tengah meliputi Sigi. Sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, dan Konawe Utara. Berikutnya Provinsi Papua meliputi Deiyai, Mamberamo Raya, Nabire, Dogiyai, Mimika, Mamberamo Tengah, Keerom, dan Paniai.
Selain itu, gelombang dengan tinggi 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna. Kemudian Samudra Hindia selatan Jawa, perairan Kepulauan Sangihe - Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera.
Meskipun kondisi iklim tahun 2020 diprakirakan mendekati pola normalnya, BMKG tetap mengharapkan kementerian atau lembaga terkait dan masyarakat luas tetap waspada. Terutama terhadap potensi dan risiko bencana terkait iklim dan cuaca (hidrometeorologi) di masa mendatang.
"Masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya.