Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Profil

Ki Minto Sudarsono, Dalang Fenomenal Tulungagung yang Juga Menjabat Kepala Desa

Penulis : Anang Basso - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

31 - Dec - 2019, 18:00

Placeholder
Ki Minto Sudarsono saat di Pendopo Kabupaten Tulungagung (foto : Anang Basso/ TulungagungTIMES)

Dalam dunia pedalangan, Ki Minto Darsono (53) dikenal juga sebagai salah satu dalang yang mampu membawa pertunjukan wayang menjadi media komunikasi yang cair di tengah masyarakat. Selain menjadi wahana edukasi sejarah, wayang kulit bagi Minto Darsono merupakan hiburan yang mampu "ngakrabi" kesenangan dan kecenderungan masyarakat sekitar.

Oleh karenanya, pertunjukan wayang yang ia garap kerap dijadikan sebagai perhatian dengan kreasinya memasukkan unsur sholawat, tayub dan bahkan jaranan.

"Itu merupakan hal yang menurut saya perlu, meski kadang saya mendapat kritikan dari berbagai pihak," kata Minto saat dikonfirmasi.

Ribuan penonton selalu membanjiri saat ia mendalang. Keberaniannya membuat inovasi dan kreasi dalam setiap pertunjukan wayangnya, memosisikan tontonan wayang bukan sekadar media hiburan, melainkan juga sebagai media alternatif untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

"Arus pewayangan juga harus mengikuti pasar, jika melulu menampilkan wayang sebagaimana alur cerita setiap lakonnya, maka justru tidak menyedot perhatian masyarakat," jelas Minto.

Bagi Minto, penyegaran dalam tiap tampilan itu menjadi keharusan, agar pertunjukan tetap hidup dan diminati penonton dan penikmat seni yang turun temurun itu.

"Bahkan saya anti mensetting hiburan lawak, bagi saya lebih baik sebagai seniman mengikuti improvisasi yang ada dan mengalir alami agar saling bisa mengisi tiap "gojlokan" saat tampil. Satu memberi umpan, satunya menyambar begitu lebih bagus," ucapnya.

Ki Minto Darsono sendiri, mengaku melakoni sebagai dalang sejak tahun 1984 lalu atau selapas kuliah dari Institusi Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

"Saya tidak lulus, hanya tinggal sedikit sudah pulang dan menjadi dalang di Tulungagung ini," cerita Ki Minto.

Bakat dalangnya menurut Minto merupakan turunan dari orang tuanya yang juga seniman dalang saat itu. Orang tua Minto adalah dalang kondang yang bernama Kaserin atau dikenal dengan dalang Mendhes.

"Ilmu dalang itu ada pakem yang tidak bisa ditinggal yakni ada pathet enem, songo dan manyuro, selebihnya menurut saya bebas dikreasi tergantung dari insiparasinya dalang," tegas Minto.

Dirinya mengaku harus padai mengatur waktu, lantaran selain sebagai dalang yang harus melek hingga pagi bapak lima anak yang beralamat di Dusun Nakeran, Pakisrejo Rejotangan Tulungagung ini juga merupakan kepala desa.

"Sebagai kepala desa, jam ngantor saya tetap. Bahkan jam untuk masyarakat juga masih saya lakukan," paparnya.

Jika musim hajatan, Minto mengaku mendapat job rata-rata 6 hingga 10 kali tanggapan saat sepi, 16 hingga 20 kali pada umumnya. Namun jika ramai, bisa hingga penuh atau 30 kali tanggapan dalam satu bulan.

"Mengatur waktu istirahat itu sangat penting, tidak boleh ada kewajiban yang kita tinggalkan," tuturnya.

Sebagai dalang dirinya bukan hanya tampil di wilayah sekitar Tulungagung, Kediri dan Blitar serta Trenggalek. Minto mengaku sering tampil di luar pulau seperti Kalimantan dan Sumatera.

Sebagai seniman yang banyak penggemar dari berbagai kalangan, Minto juga masih melakukan komunikasi dengan baik pada setiap seniman dalang di Tulungagung.

"Semua dalang itu baik, saling menghormati dan tidak ada persaingan yang tidak sehat," pungkasnya. 


Topik

Profil tulungagung berita-tulungagung



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Sri Kurnia Mahiruni