Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lingkungan

Bupati Tulungagung Turun Langsung Periksa Keamanan Pangan

Penulis : Joko Pramono - Editor : A Yahya

16 - Oct - 2019, 19:30

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mencoba jajanan di SDn 1 Bandung (foto : Joko Pramono/Jatim Times)
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mencoba jajanan di SDn 1 Bandung (foto : Joko Pramono/Jatim Times)

 Untuk menjamin keamanan pangan bagi masyarakat Tulungagung, Bupati  Maryoto Birowo melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan, Rabu (16/10/19). Bersama TKPD (Tim Keamana panagan Daerah), Bupati memeriksa jajanan, ikan, sayur dan buah yang dijual di pasar dan sekolah.

TKPD dibentuk berdasarkan Perbub nomer 31 tahun 2019 dan dibuatkan SK oleh Bupati dengan Nomer SK. 401. TKPD terdiri dari Badan Ketahanan pangan, Dinkes, Satpol PP dan Indag.

“Perkembangan masa kini banyaknya makanan olahan, mengandung masalah unsur kimia,” ujar Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.

Unsur kimia yang dimaksud ialah yang penggunaanya bukan untuk makanan, namun dipaksakan oleh pedagang untuk mempercantik dan mengawetkan makanan. Zat-zat berupa formalin, boraks, dan rodamin B jika menumpuk dalam tubuh dapat berpotensi mengakibatkan kerusakan berat pada tubuh.

Kerusakan yang dimaksud bisa berupa kanker hingga gagal ginjal.

Titik awal pemeriksaan dilakukan di Pasar Bandung. Di pasar yang terletak di wilayah selatan Tulungagung ini, TKPD memeriksa jajanan berupa kue basah, ikan, buah dan sayur yang dijual pedagang. Sampel jajanan, ikan, buah dan sayur diambil untuk selanjutnya diperiksa.

Tak hanya menyasar pasar, pemeriksaan juga dilakukan di kantin sekolah. Satu sekolah swasta dan satu sekolah dasar negeri.

Di sekolah Al Azhar yang berada di samping pasar Bandung, petugas memeriksa kerupuk dan ayam goring yang dijual di kantin sekolah.

Sedang di SDN 1 Bandung, petugas memeriksa aneka jajanan dan buah-buahan yang dijual di kantin.

Dari hasil pemeriksaan itu didapati semua makan yang dijual terbebas dari zat kimia berbahaya.

“Enggak ada, ternyata penyuluhan yang kita lakukan selama ini dipatuhi,” ujar Maryoto.

Bahkan secara langsung Maryoto memakan jajanan yang dijual di sekolah, untuk membuktikan jika jajanan itu aman untuk dikonsumsi.

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan tes kit yang bisa diketahui hasilnya secara langsung.

Pemeriksaan ini dilakukan secara rutin setiap 3 bulan sekali dengan sasaran berbeda.

“Kita terus lakukan pemeriksaan ini secara rutin tiap 3 bulan sekali,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung, Sigit Setyawan.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, kerupuk merupakan produk pangan yang sering ditemui menggunakan zat kimia berbahaya berupa pewarna tekstil rhodamin B, dan borak untuk merenyahkan kerupuk.

“Di masyarakat kita boraks sering dikenal dengan ‘uyah bleng’, memang bentuknya garam tetapi garam yang berbahaya,” terang Sigit.

Dari zat kimia yang sering digunakan dalam makanan, lanjut Sigit, formalin merupakan zat kimia yang paling berbahaya. Zat kimia ini biasa digunakan dalam pembuatan bakso sehingga tidak basi meski disimpan berhari-hari. Selain itu juga digunakan untuk mengawetkan ikan.

Formalin biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat agar tidak cepat membusuk.

“Ikan itu biasanya dari luar kota, agar awet kadang-kadang diformalin,” tuturnya lebih lanjut.

Cara paling mudah untuk mengetahui ikan diformalin atau tidak adalah dengan melihat ikan itu dikerubuti lalat atau tidak.

Jika ikan itu tidak dikerubuti lalat, maka kemungkinan besar ikan itu sudah diformalin, lantaran formalin bersifat disinfektan atau mencegah pembusukan. Ciri lainya, ikan akan terasa kenyal saat ditekan.

Untuk sayuran dan buah-buahan biasanya menggunakan insektisida berlebihan. Biasanya yang sering menggunakan pestisida berlebih adalah sayur dan buah yang berasal dari dataran rendah. “(penggunaan) pestisida tidak dilarang, yang dilarang dosisnya,” terangnya.

Jika mengonsumsi sayur dan buah yang terlalu banyak mengandung pestisida berakibat tubuh mengalami keracunan berupa pusing hingga kematian.

Untuk menghilangkan pestisida yang ada dalam buah dan sayur bisa dilakukan dengan mencucinya menggunakan air bersih yang mengalir.


Topik

Lingkungan tulungagung berita-tulungagung Bupati-Tulungagung -Maryoto-Birowo Badan-Ketahanan-pangan -Dinkes -Satpol-PP-dan-Indag memeriksa-jajanan -ikan -sayur-dan-buah-yang-dijual-di-pasar-dan-sekolahjajanan -ikan -sayur-dan-buah-yang-dijual-di-pasar-dan-sekolah


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

A Yahya