TULUNGAGUNGTIMES - Nerayakan HUT Ke-74 RI, Kodim 0807/Tulungagung menggelar lomba tari Gemu Famire. Uniknya, banyak peserta menggunakan pakaian atau kostum dari Papua.
Bukan tanpa alasan mereka menggunakan pakaian adat Papua yang didominasi bulu yang bersifat etnik itu. Di tengah kondisi memanas tentang kasus bullying mahasiswa Papua beberapa waktu lalu, Kodim Tulungagung ingin menunjukkan bahwa Papua merupakan bagian dari masyarakat Indonesia. Tak ada perbedaan antarsuku. Yang ada adalah bangsa Indonesia.
“Kita ini satu. Jangan sampai dipecah belah,” ujar Komandan Kodim 0807/Tulungagung Letkol Inf Wildan Bahtiar, Minggu (25/8/19).
Gemu Famire dipilih lantaran tarian ini mudah dilakukan. Selain itu, musik untuk senam juga enak didengar.
Lomba ini diikuti oleh koramil jajaran Kodim Tulungagung. Setiap koramil mengirimkan minimal 5 pasang untuk mengikuti lomba ini. Mereka merupakan anggota TNI aktif dan istrinya. Lomba ini dilakukan secara beregu. “Ini dilakukan untuk membina satuan internal (TNI),” ujar dandim.
Lomba diawali senam bersama dengan masyarakat. Tak lupa berbagai doorprize menarik diberikan untuk memeriahkan acara ini.
Dengan kegiatan ini, dandim berharap rasa persatuan dan silaturahmi antara TNI dan masyarakat bisa terjalin dehingga sinergitas bisa terjalin dengan baik. “Antara kita, keluarga Kodim Tulungagung, dan masyarakat bisa lebih bagus dan bisa dimanfaatkan untuk silaturahmi,” pungkas dandim.