Mahasiswa Papua yang berada di Kabupaten Jombang mengaku tak terpengaruh kerusuhan yang dikabarkan belakangan ini.
Para mahasiswa di kota santri ini malah berkirim pesan ke keluarga agar tidak terprovokasi.
Salah sorang mahasiswa Papua, Natalia Musake (21) mengatakan, selama empat tahun berada di Kabupaten Jombang, ia dan beberapa teman lainya merasa nyaman di kota pluralis ini.
"Tidak ada sesuatu apapun, selama ini sangat nyaman. Kita sudah cocok dengan makanan di Jombang, masyarakatnya juga baik-baik," ujarnya saat menghadiri pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jombang di salah satu rumah makan, Selasa (20/8) siang.
Dikatakan Natalia, dirinya sempat mengabarkan kondisi tempat ia belajar dalam kondisi aman dan damai.
Ia juga berpesan kepada keluarganya di Sorong, Papua agar tak terprovokasi isu di Jawa.
"Setelah kejadian itu (rusuh), kami sudah komunikasi dengan keluarga di Sorong via telfon. Kami sampaikan bahwa kondisi di Jombang baik-baik saja, kami sampaikan juga masyarakat di sana jangan gampang terpengaruh," ujar mahasiswa STIKES Husada itu.
Sedangkan, mahasiswa Papua lainnya Herlina maria kristina jiron (21), juga berpesan kepada warga yang ada di tanah kelahirannya untuk tidak mengkonsumsi kabar hoax.
"Saya juga berharap jangan percaya dengan adanya berita hoax," tandanya.
Sementara, Bupati Jombang yang hadir langsung pada kesempatan pertemuan tersebut mengatakan, pertemuan dilakukan untuk tujuan menjaga kondusifitas situasi di Jombang.
Pertemuan, juga untuk menjaga kesatuan dan persatuan antar anak bangsa.
"Kalau komunikasi lancar, pasti kita bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman. Jadi ini nanti kita akan rutinkan pertemuan dengan mahasiswa-mahasiswa dari Papua dan beberapa wilayah diluar jawa," pungkasnya.(*)