Gerakan Subuh Akbar Indonesia dan Putihkan TPS yang diserukan oleh panitia bersama Forum Umat Islam (FUI) diduga tak akan terjadi di Tulungagung. Demikian juga gerakan lain yang kemungkinan dilakukan pasangan capres atau koalisi yang berseberangan juga tidak terjadi di Tulungagung.
Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar mengaku belum menerima laporan pemberitahuan atau rencana akan terjadinya aksi tersebut di wilayah kerjanya.
"Jika subuh berjamaah itu juga bagian program kita, salat subuh kan kewajiban tiap umat islam. Namun jika dilanjutkan ke TPS dan membuat tenda di sana kita belum menerima laporan," kata Tofik usai acara pemantapan pengamanan TPS di Hotel Istana Tulungagung Kamis (11/04) siang.
Tofik berharap, gerakan yang dapat mengganggu situasi keamanan di TPS sebaiknya tidak dilakukan demi kelancaran bersama.
"Jika datang ke TPS niatnya hanya satu yaitu mencoblos atau memilih, di luar itu sebaiknya tidak perlu dilakukan," jelasnya
Dalam kesempatan itu, Kapolres memberikan tugas pada anggotanya untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS). Sebanyak 555 anggota itu mendapat pemantapan pengamanan TPS pada pemilu 17 April nanti. "Diharapkan nanti untuk jalannya pengamanan pemilu 17 April, anggota polres betul-betul paham dan tahu apa yang dilakukan dan dikerjakan," ujar kapolres.
Dia berharap jalannya pemilu bisa lancar dan mengantisipasi segala potensi kerawanan. Arahan diberikan langsung oleh kapolres, kasat intel, dan kabag ops Polres Tulungagung.
Disinggung adanya kelompok massa yang berpotensi mengganggu kamtibmas, kapolres tegaskan jika hal itu tidak ada. Pemetaan di wilayah hukumnya secara umum aman. "Itu sudah saya antisipasi, penekanan kerawanan wilayah sudah di-mapping (dipetakan)," ujarnya.
Pihaknya juga sudah memeriksa pendistribusian logistik pemilu dan lokasi TPS terpencil. Distribusi termonitor aman dan lokasi TPS terpencil bisa dijangkau selama 30 menit. "Bisa dikatakan untuk Tulungagung ini aman terkendali. Hijau (aman) semua," terangnya lebih lanjut.
Tidak mau terlena, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi pencegahan gangguan keamanan. Untuk pengamanan pada saat Pemilu 17 April, disiagakan pasukan on call (siaga) sebanyak 1 satuan setingkat kompi (100 personel) gabungan dari TNI-Polri.
Lantaran saat ini masih terpantau aman, pihaknya masih belum meminta bantuan dari luar daerah. "Untuk BKO dari luar (tidak ada), Alhamdulillah kami tercukupi semua," tandas kapolres.