Lupakan kalau Anda masih berpikiran bahwa pengakses dan penikmat film porno hanyalah didominasi kaum Adam.
Film panas yang bisa membuat mulut berdesis serupa memakan makanan pedas nan panas.
Kini juga jadi tontonan kaum hawa diberbagai belahan dunia.
Teknologi komunikasi berupa smartphone yang kini serupa kacang, telah begitu mudah dimiliki masyarakat banyak.
Eksesnya, berbagai informasi begitu mudah juga berada di dalam genggaman siapapun. Laki-laki maupun perempuan.
Kemudahan ini pula, di satu sisi membuat berbagai situs porno, mudah juga diakses siapapun dan dimanapun.
Yang mengagetkan adalah, penikmat situs porno melalui smartphone atau HP kini didominasi oleh kaum hawa.
Data tersebut dilansir penyedia layanan streaming video porno terpopuler saat ini, yaitu PornHub.
Data ini pula yang menggeser paradigma menonton film porno hanya milik laki-laki.
Dilansir dari The Independent, pengakses PornHub lewat mobile yang setiap harinya dikunjungi 64 juta user tersebut didominasi kaum hawa.
Tercatat di tahun 2017 lalu, hampir 80 persen trafik pengunjung dari mobile adalah kaum hawa.
Alat akses untuk masuk ke beranda situs porno adalah 71 persen memakai smartphone, 8 persen memakai tablet, dan 21 persen memakai komputer desktop tradisional.
Sedangkan pengguna smartphone sebagai alat akses situs porno terbesar dari kalangan millenial berusia 18-34 tahun yang mencapai kisaran 78 persen.
Secara spesifik menurut PornHub, usia 18-24 tahun dengan prosentase sebesar 36,3 persen, diikuti dengan golongan usia 25-34 tahun sebanyak 29,8 persen.
Rentang usia 35-44 tahun sebanyak 16,5 persen.
Sisanya adalah golongan usia 55 tahun ke atas sekitar 17 persen.

"Kan lebih mudah dan lebih privasi saja kalau buka situs gituan pake HP. Daripada pakai laptop atau komputer misalnya," kata Wulan (23) nama samaran warga Kepanjen kepada MalangTIMES.
Wulan juga mengatakan, melalui smartphonenya dirinya juga bisa terbatasi dalam melawat situs-situs porno tersebut.
"Paling hanya sekitar 9 menit per kunjungan, mas. Enggak lama, sekadar happy fun saja. Kadang juga saat akses ada pesan masuk dan lainnya," ujarnya.
Begitu pula Izatull (31) ibu rumah tangga asal Sumberpucung yang menyampaikan, lewat ponselnya dia merasa aman melihat film porno dibandingkan lewat laptop.
"Praktis dan aman saja. Di rumah juga kan ada anak-anak. HP bisa kita kunci dan lebih privasi saja. Kalau laptop kadang ya dipakai bersama," ucapnya.
Dari data PornHub juga pengguna smartphone rata-rata mengunjungi situsnya sekitar 10 menit.
Dengan sekali kunjungan bisa sampai 9-10 halaman.
Untuk pengguna iOS hanya 8 menit dan pengguna PC lebih betah lagi dengan rata-rata mengkonsumsi konten porno selama 11 menit.
Data tersebut, sebenarnya tidak terlalu mengejutkan.
Indonesia sebagai negara yang menempati posisi ke-11 dunia, dengan kaum hawanya sebanyak 80 persen mengakses situs porno di tahun 2017 lalu. Telah memperlihatkan adanya pergeseran penikmat film porno setiap tahunnya.
Walau masih banyak kaum hawa yang tidak sreg dengan berbagai film porno yang bergentayangan di internet dan diproduksi secara massif oleh industri-industri besar dunia.
Tapi produk mereka masih terus diintip oleh kaum hawa.
Seperti diketahui, ada harapan besar dari kaum hawa atas film-film porno tersebut.
Hal ini juga pernah disampaikan oleh Erika Lust, pembuat film porno untuk perempuan yang pada 2014 memenangi kategori Film Terbaik.
"Perempuan hanya dijadikan objek pemuas nafsu kaum adam dalam film porno. Ini bisa dilihat dari adegan seks oral untuk pria bisa lama sekali. Tapi giliran buat perempuan, cuma berlangsung 10 detik," ucapnya seperti dikutip oleh tirto.
Lust melanjutkan, 'orgasme perempuan tidak menjadi masalah di sebagian besar film. Dan mereka kebanyakan ditampilkan sebagai pelacur. Menyedihkan, imbuhnya.
Pernyataan Lust senada dengan yang disampaikan beberapa responden wanita kepada MalangTIMES.
Film porno besutan industri besar selain miskin cerita dan kreativitas juga semakin menambalkan superioritas kaum adam saja.
"Ya itu tadi tidak ada cerita, karakter apalagi hubungan seks yang berlangsung baik atau setara. Mungkin benar film porno dibuat untuk memuaskan laki-laki saja," ucap Wulan.
