Seorang wali murid yang anaknya bersekolah di SMAN 1 Tulungagung mengeluhkan sulitnya mengambil ijazah anaknya. Sudah 2 kali anaknya da^r4teras4e^43e34443tang meminta ijazah ke SMAN yang diresmikan pada era Bupati Syahri Mulyo itu, namun tidak jua diberikan.
Alasannya, siswa ini masih mempunyai tanggungDffddse Ryudran di sekolah yang harus diselesaikan. Namun, pada akhirnya ijazah diberikan pada saat wali murid datang sendiri dan membuat surat pernyataan sanggup menyelesaikan tanggunan anaknya. "Tanggungan anak saya mencapai 5 juta rupiah lebih,” ujar wali murid yang namanya enggan disebutkan itu.
Dirinya tak sendiri. Dia menyebut banyak wali murid lain yang juga mengeluhkan hal serupa. Wali murid lainnya yang belum menyelesaikan tanggungan anaknya juga hanya diberi salinan atau fotokopi ijazah yang telah dilegalisir.
Sementara itu, Wakasek Humas SMAN 1 Tulungagung Siswo Subagyo saat dikonfirmasi menyanggah hal itu. Pihaknya tak pernah mempersulit wali murid untuk mengambil ijazah. Asalkan walimurid bersedia membuat surat pernyataan bersedia menyelesaikan tanggungan anaknya, maka ijazah akan diberikan.
“Cukup orang tuanya membuat surat pernyataan agar bisa saya pertanggungjawabkan kalau ada pemeriksaan dan pertanyaan,” ucap pria yang akrab disapa Sis itu.
Menurut dia, jika wali murid yang telah membuat pernyataan itu tak menyelesaikan tanggungan anaknya, imbasnya program pengembangan sekolah yang telah disusun tidak bisa berjalan sepenuhnya. “Program sarana dan prasarana 100 persen dari biaya yang masuk. Kalau hanya 40 persen, ya kita kerjakan yang 40 persen saja,” ujarnya lebih lanjut.
Siswa yang bersekolah di SMAN 1 Tulungagung dibebani pengembangan sarana prasarana sebesar Rp 2 juta selama sekolah. Biaya kegiatan tahunan Rp 1.200.000 untuk kelas X, Rp 700.000 untuk kelas XI, dan Rp 500.000 untuk kelas XII.
Saat ini masih ada sekitar 40 persen ijazah atau sekitar 85 yang masih belum diambil oleh siswa. Tak hanya karena punya tanggungan. Beberapa siswa yang tidak punya tanggungan juga masih belum mengambil ijazahnya.
Pihak sekolah juga telah menghubungi beberapa siswa agar mengambil ijazah, mulai dari WA hingga surat resmi. Namun, belum ada yang mengambil. “Seperti yang sudah dilakukan tahun lalu, diberikan surat resmi diantarkan ke rumah,” tandas Sis. (*)