Suhami, perempuan berumur 81, yang tinggal di Dusun Soongan, Desa Dungkek, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sehari-harinya harus hidup di gubuk reot yang sudah nyaris ambruk.
Informasi dari keluarganya, saat MADURATIMES berkunjung ke rumah itu, Selasa (31/5/2016), Suhami telah lama tinggal di rumah gedek.
Namun, karena kondisinya hampir ambruk akibat termakan usia, akhirnya ia dan keluarga lainnya, dipindah ke gubuk lain, yang ada di sebelah timur rumahnya.
Salah satu menantunya, Endin mengatakan, ibu mertuanya itu sudah sekitar tiga tahunan tinggal di rumahnya yang hampir roboh itu.
Selama ini, meski sangat membahayakan terhadap keselamatan dirinya, tetap saja digunakan karena tidak memiliki biaya untuk bangun baru.
"Baru dipindahkan kemarin, karena sangat membahayakan kepada Ibu. Namun, Alhamdulillah mendapatkan bantuan bedah rumah dari PC LasizNU Sumenep dan pemerintah daerah," terangnya.
Sementara, Ketua PC Lasiz NU Sumenep, Abd Hadi mengatakan, pelaksanaan bedah rumah dilaksanakan karena berangkat dari rasa keprihatinan NU Sumenep terhadap keberadaan Suhami yang rumahnya nyaris ambruk.
"Kami bekerjasama dengan Baznas Sumenep. Harapannya, dengan kegiatan ini dapat meringankan beban dan membuat nyaman kepada Ibu Suhami," terangnya.
Peletakan batu pertama terhadap bangunan rumah itu, dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Busyro Karim dan Achmad Fauzi, bersamaan dengan Loanching 99 hari Program unggulan Bupati dan Wabup Sumenep di Kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep. (*)