Jose Mourinho punya riwayat perseteruan verbal dengan Claudio Ranieri, namun saat sang rival menjadi kampiun Premier League musim ini, ia tak segan memberikan selamat.
Ranieri membawa Leicester City secara luar biasa mengunci gelar juara musim ini, menjungkir balikkan prediksi dan kekuatan mapan di Liga Inggris.
Dan Mourinho dengan ksatria memberi apresiasi untuk pria yang dulu ia depak dari kursi manajer Chelsea pada 2004 itu, namun mampu merebut gelar juara yang musim lalu diberikannya untuk Chelsea.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada semua orang yang terkait dengan Leicester - pemain, staf, pemilik dan pendukung. Saya kehilangan gelar saya karena Claudio Ranieri dan bersama dengan emosi yang luar biasa inilah saya menyelami momen ajaib dalam karirnya," tutur The Special One seperti dikutip The Daily Mirror.
Sebelumnya, Mourinho sudah beberapa kali mengejek Ranieri sepanjang keduanya berduel. Saat tiba di Stamford Bridge, Mourinho menyebut pria Italia itu pecundang, dan itulah alasan manajemen Chelsea mendatangkan dirinya.
Selain itu, Mourinho juga mengejek kemampuan Ranieri yang lamban untuk menguasai bahasa Inggris meski sudah cukup lama berpetualang di Premier League.
"Ranieri punya mental seseorang yang tak ingin juara. Dia nyaris berusia 70 tahun, ia hanya memenangi Supercup dan beberapa trofi kecil lain, dia terlalu tua untuk mengubah mentalnya," ledek Mourinho pada 2008 silam. (*)