Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi Advertorial

Investasi Kawasan Transmigrasi Capai Rp 15 Triliun

Penulis : - Editor : Redaksi

07 - Mar - 2016, 18:06

Menteri Marwan Jafar saat memberikan bantuan di Desa Sumber Alaska, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Foto: hasanudin/ TIMES Indonesia)
Menteri Marwan Jafar saat memberikan bantuan di Desa Sumber Alaska, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Foto: hasanudin/ TIMES Indonesia)

Kawasan transmigrasi cukup menarik perhatian banyak investor, terutama sektor pertanian dan perkebunan. Karena memang, potensi sumber daya alam di kawasan transmigrasi masih sangat tinggi dan belum banyak dimanfaatkan.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, sebagian besar dari lokasi yang ditentukan sebagai kawasan transmigrasi berada di kawasan hutan. Namun hutan tersebut telah banyak rusak dan tidak terpelihara.

Menteri-Desa-Marwan-Jafar-26k4XV.jpg

Menteri Marwan meninjau sentra produksi di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. (Foto: Hasanudin/ TIMES Indonesia)

“Kawasan hutannya luas, tapi hutannya tidak sebanyak yang kita bayangkan. Hutan telah banyak yang rusak dan tidak ada yang mengelola. Ini potensi besar untuk diberdayakan di bidang perkebunan maupun pertanian. Inilah mengapa, ada banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi,” ujarnya.

Menteri Marwan mengungkapkan, terdapat 43 badan usaha yang telah berinvestasi di kawasan transmigrasi. Nilai investasi tersebut cukup tinggi, yakni mencapai Rp 15 Triliun. Hal tersebut menurutnya, akan sangat membantu meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat di kawasan transmigrasi.

“Investor-investor di kawasan transmigrasi ini banyak dari komunitas perkebunan, seperti halnya kelapa sawit dan karet. Sebagian besar ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan,” ungkapnya.

Jumlah investor di kawasan transmigrasi ini sewaktu-waktu bisa saja bertambah. Pasalnya hingga saat ini, telah banyak banyak badan usaha yang antre untuk diterima sebagai investor. Namun hal Putut Edy Sasono, Sesditjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi (PKP2T) mengatakan, hal tersebut belum bisa ditindaklanjuti karena masih tersangkut payung hukum.

Menteri-Desa-Marwan-Jafar-3vnMYq.jpg

Menteri Marwan meresmikan minimarket UMKM KTM Telang Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. (Foto: Hasanudin/ TIMES Indonesia)

“Saat ini, telah ada 9 badan usaha yang mengajukan permohonan menjadi investor di kawasan transmigrasi. Tapi ini masih kita pending,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah melaksanakan progam transmigrasi melalui pembukaan lahan, seluas 391.559 Hektar. Selain untuk meningkatkan dan pemerataan pembangunan daerah, hal tersebut juga menjadi bentuk dukungan pemerintah terhadap upaya peningkatan eksport non migas.

“Hal tersebut juga merupakan salah satu keberhasilan pembangunan bidang transmigrasi. Karena kita telah membantu berkembangnya pusat produksi baru yang berbasis perkebunan, yakni kelapa sawit dan karet. Ini sebagian besar tersebar di wilayah Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya.

Berkembangnya pusat produksi tersebut lanjutnya, juga memberikan efek positif kepada masyarakat di kawasan transmigrasi. Sebab semakin berkembangnya pusat produksi tersebut, maka penyerapan tenaga kerja akan semakin bertambah.

“Program transmigrasi ini banyak menciptakan lapangan kerja baru, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan. Sebanyak 4.900.200 tenaga kerja permanen yang telah bekerja di kawasan transmigrasi, serta 4.607.577 pekerja yang dapat dipekerjakan selama pelaksanaan pekerjaan penyiapan pemukian transmigrasi,” ungkapnya.

Di sisi lain, Conrad Hendrarto, Direktur Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi mengatakan, selain memberikan lapangan kerja baru, program transmigrasi juga akan mampu menjadi counter magnet bagi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) luar negeri.

 “Ini juga upaya kita, agar TKI di luar negeri kembali ke Indonesia. Kita ajak mereka untuk sama-sama membangun kawasan sendiri. Agar mereka (TKI), akan bekerja di kawasan kita sendiri tidak di luar negeri. Kita bisa berdayakan mereka melalui transmigrasi. Kita berikan mereka pekerjaan, apakah melalui hutan rakyat, hutan industri atau hutan kebun,” ujar Conrad.

Terkait hal tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) telah menentukan titik-titik lokasi transmigrasi, yang akan dijadikan sebagai pusat-pusat pertumbuhan baru. Titi-titik tersebut dipilih dengan mempertimbangkan potensi sumber daya alam daerah setempat.

“Titik-titik yang akan kita jadikan pusat pertumbuhan baru ini akan kita bangun. Yang mana yang akan kita jadikan pusat perkebunan, yang mana pusat pertanian, perdagangan dan pemukiman,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Ratna Dwi Andriyati, Dirjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi(PKP2Trans) mengakui, bahwa anggaran yang dipersiapkan untuk membangun kawasan transmigrasi masih sangat minim.

Untuk tahun 2016 ini saja lanjutnya, anggaran yang diberikan kepada PKP2Trans hanya berjumlah Rp 770 Miliar. Menurutnya untuk memenuhi target program penyiapan dan pembangunan kawasan transmigrasi tersebut, minimal dana yang dibutuhkan sebesar Rp 1,2 Triliun.

“Kita hanya punya dana Rp 770 Miliar untuk membangun 80 pemukiman transmigrasi. Dana tersebut untuk memfasilitasi jalan dan sebagainya. Dengan dana ini, untuk menangani sebanyak 6079 kepala keluarga yang akan ditransmigrasikan,” terangnya. (*)


Topik

Ekonomi Kemendesa Menteri-Desa Marwan-Jafar Potensi-Desa Adv-KemenDesa


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tulungagung Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Editor

Redaksi