Wali Kota Blitar Kukuhkan Pengurus TP PKK 2025–2030: Dorong Akselerasi Penurunan Stunting dan Penguatan Ekonomi Keluarga
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
24 - Nov - 2025, 03:21
JATIMTIMES — Pemerintah Kota Blitar resmi mengukuhkan Pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Blitar Masa Bakti 2025–2030, Senin (24/11/2025). Pengukuhan yang berlangsung di Balai Kota itu menjadi momentum baru bagi penguatan peran keluarga sebagai fondasi pembangunan daerah.
Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I., yang akrab disapa Mas Ibin, memimpin langsung prosesi pelantikan dan menyampaikan arahan strategis kepada jajaran pengurus baru. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa PKK merupakan mitra penting pemerintah.
Baca Juga : Pemkot Surabaya dan Komite IV DPD RI Gelar Pertemuan Bahas Hilirisasi Dunia Industri serta UMKM
“PKK bukan sekadar organisasi perempuan, tetapi sebuah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah,” ujarnya.
Wali kota menekankan bahwa keluarga merupakan unit terkecil yang menentukan arah kemajuan daerah. “Jika keluarga di Kota Blitar sejahtera, harmonis, dan tangguh, maka Kota Blitar pun akan menjadi kota yang maju dan bermartabat,” kata Syauqul Muhibbin.
Empat Fokus Strategis: Stunting, UMKM, Kolaborasi, dan Teknologi
Dalam arahannya, Wali Kota Mas Ibin menyampaikan empat pesan besar untuk pengurus baru PKK.
Pertama, akselerasi penurunan stunting. Ia meminta PKK menjadi garda terdepan edukasi gizi keluarga.
“Beberapa hari lalu Pemerintah Kota Blitar mendapat penghargaan sebagai salah satu dari 50 kota dengan penurunan stunting tercepat tahun 2025. Penurunannya sangat signifikan, yaitu 11,4 persen,” tegasnya.
Ia meminta capaian itu menjadi motivasi untuk bekerja lebih cepat dan menyentuh keluarga secara langsung.
Kedua, penguatan ekonomi keluarga. Wali kota mendorong pengurus mengoptimalkan kembali program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
“Di tengah tantangan ekonomi global, PKK harus mampu menggerakkan UMKM lokal dan mendorong digitalisasi pemasaran produk rumahan ibu-ibu Blitar,” ujarnya.
Ketiga, sinergi dengan program pemerintah daerah. Mas Ibin menegaskan agar 10 Program Pokok PKK dapat selaras dengan agenda prioritas Pemkot Blitar, terutama program Blitar Keren (Keberagaman, Religius, dan Nasionalis).
“Jangan berjalan sendiri-sendiri. Berkolaborasilah dengan OPD terkait,” katanya.
Keempat, adaptasi teknologi. Ia menilai pengurus PKK perlu menguasai literasi digital untuk memperluas jangkauan edukasi.
“Gunakan media sosial dan teknologi informasi agar penyuluhan lebih efektif, terutama menjangkau generasi muda, milenial, dan Gen Z,” pesannya.

PKK sebagai Pengabdian Sosial
Dalam sambutannya, wali kota menekankan bahwa menjadi pengurus PKK adalah tugas sosial yang mulia. “Ini adalah wujud pengabdian tanpa pamrih. Ingatlah semangat Bung Karno tentang gotong royong. Semangat itulah yang harus menjiwai langkah TP PKK Kota Blitar ke depan,” ungkapnya.
Mas Ibin juga meminta seluruh kepala OPD, camat, dan lurah untuk memberikan dukungan penuh. “Fasilitas dan pembinaan harus diberikan agar program PKK berjalan hingga tingkat RT/RW,” katanya.
Baca Juga : Satu-Satunya Wakil Indonesia, MAN 2 Kota Malang Sabet Perak di YIC 2025
Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pengurus periode sebelumnya atas dedikasi yang telah diberikan. “Pelantikan ini harus menjadi momentum untuk start cepat dalam bekerja nyata bagi masyarakat,” tutupnya.
PKK Hadir dengan Wajah Baru: Ada 5 Pengurus Laki-Laki dan Usia Keanggotaan Dibuka Mulai 18 Tahun
Usai pengukuhan, Ketua TP PKK Kota Blitar, Kharisa Rizqi Umami Muhibbin, menyampaikan pandangan dan harapan terhadap komposisi pengurus baru yang disebutnya lebih inklusif.
“Alhamdulillah hari ini telah dilaksanakan pengukuhan pengurus baru TP PKK Kota Blitar masa bakti 2025–2030. Harapannya, PKK bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Blitar agar mampu memajukan Kota Blitar,” ujarnya.
Kharisa mengatakan, total ada 35 anggota yang dilantik, berasal dari berbagai bidang. Ia menegaskan bahwa PKK kini bukan lagi dipandang sebagai organisasi perempuan semata. “Masyarakat sering mengira PKK itu hanya untuk perempuan. Padahal tidak. Anggota PKK tidak hanya perempuan, tapi juga bisa laki-laki,” jelasnya.
Untuk pertama kalinya, TP PKK Kota Blitar memasukkan lima anggota laki-laki yang ditempatkan merata mulai dari Pokja 1 hingga Pokja 4. Menurut Kharisa, langkah itu merupakan bagian dari pembaruan dan penyesuaian kebutuhan organisasi. “Kami melakukan terobosan terbaru. Tahun ini ada lima anggota laki-laki, dan penempatannya diratakan ke setiap pokja,” ujarnya.
Tak hanya itu, syarat usia keanggotaan juga diperluas. Mulai periode 2025–2030, warga usia 18 tahun sudah bisa bergabung dalam PKK. “Kami ingin membuka ruang seluas-luasnya. Siapa pun boleh bergabung, termasuk generasi muda,” tambahnya.

Komitmen Bersama: Keluarga Berdaya, Kota Blitar SAE
Di akhir rangkaian acara, suasana hangat mengiringi pesan penutup dari wali kota. Ia kembali mengajak seluruh elemen PKK untuk memastikan pembangunan keluarga menjadi prioritas bersama.
“Mari kita wujudkan keluarga Kota Blitar yang berdaya, sejahtera, dan mandiri menuju Kota Blitar SAE,” ujar Mas Ibin.
Dengan komitmen baru, komposisi pengurus yang lebih inklusif, serta dukungan penuh pemerintah kota, TP PKK Kota Blitar memasuki periode baru dengan agenda besar: memperkuat peran keluarga, memerangi stunting, membangun ekonomi rumah tangga, dan memodernisasi cara kerja organisasi.
Pengukuhan ini menandai babak baru gerakan PKK Kota Blitar sebagai mitra strategis pemerintah menuju kota yang lebih sejahtera, modern, dan bermartabat.
