Wabup Lathifah Terima Delegasi China Investment Association, Dorong Kerja Sama di Sektor Pertanian

30 - Oct - 2025, 06:57

Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna Medisica Saniputra saat menerima kedatangan delegasi China Inveseny Association di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Kamis (30/10/2025). (Foto: Dok. Prokopim Setda Kabupaten Malang)

JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib menerima kunjungan delegasi China Investment Association di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dalam rangka kegiatan Trade Meeting On The Spot 2025. 

Lathifah menyampaikan, bahwa kegiatan Trade Meeting On The Spot 2025 dari China Investment Association di Kabupaten Malang ini merupakan kesempatan dan peluang yang sangat positif bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk menjalin kerja sama di berbagai sektor, khususnya di sektor pertanian. 

Baca Juga : Kabar Duka, Ayah Jerome Polin Meninggal Dunia Setelah Sempat Kritis di ICU

Terlebih lagi, sektor pertanian di Kabupaten Malang yang memiliki berbagai macam komoditas ini seringkali surplus setiap tahunnya. Kondisi ini membuat peluang kerja sama dengan para investor, baik dalam negeri maupun luar negeri sangat terbuka lebar. 

"Mudah-mudahan pertemuan kita hari ini nantinya mampu membuka peluang kerja sama yang positif, baik bagi Delegasi China Investment Association maupun bagi jalannya pembangunan di Kabupaten Malang," ungkap Lathifah, Kamis (30/10/2025). 

Di hadapan para delegasi China Investment Association, Lathifah memberikan contoh betapa besar potensi di sektor pertanian yang ada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. "Secara khusus, salah satu komoditas unggulan bagi usaha pertanian yang paling produktif dan cukup banyak dihasilkan di sini yakni komoditas kentang," kata Lathifah. 

Pihaknya membeberkan, hingga September 2025, produksi kentangndi Kabupaten Malang kurang lebih mencapai 14.956,5 ton. Produktivitas kentang yang cukup tinggi itu harus terus ditingkatkan dan dikembangkan.  

Pejabat perempuan yang dulunya pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI ini mengatakan, bahwa sebagai wujud keseriusan dan komitmen dalam mengembangkan kentang, Pemkab Malang telah mendirijan green house klaster kentang di Desa Ngadas yang difungsikan sebagai pusat informasi. 

Selain itu, di dalam green house klaster kentang di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo juga tersedia layanan edukasi budidaya kentang serta cara menanam kentang yang baik agar mampu menghasilkan kentang yang berkualitas.  

Lathifah juga berharap, keberadaan green house klaster kentang di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo dapat memberikan fasilitasi dalam berbagai hal yang akan mendorong keberhasilan pertanian kentang, serta mampu berkembang dan bersaing di tingkat regional, nasional bahkan menembus pasar ekspor atau internasional. 

Baca Juga : Bappeda Kota Malang Catat Realisasi CSR Kota Malang Naik Signifikan, Sentuh Rp 7,16 Miliar hingga Oktober

"Semoga akan ada banyak peluang kolaborasi dan kerja sama yang dapat kita wujudkan, mengingat komoditas kentang ini memiliki prospek yang positif, dan ke depannya akan menjadi peluang investasi yang menjanjikan," jelas Lathifah.  

Sementara itu, pihaknya juga menyampaikan, bahwa salah satu upaya yang saat ini dilakukan oleh Pemkab Malang yakni pengembangan model pertanian "Kembange Tani Bersiul" atau singkatan dari "Kolaborasi Pembangunan Ekosistem Pertanian berbasis Keunggulan Lokal."

Menurut Lathifah, secara garis besar, Kembange Tani Bersiul merupakan sebuah model kawasan pertanian, yakni ekosistem kemitraan modern yang terintegrasi, mulai dari hulu sampai hilir yang melibatkan banyak stakeholders, sejak mulai penyediaan benih atau bibit. 

"Kemudian selama proses budidaya yang dilakukan masyarakat atau kelompok tani, sampai hilirisasi pasca panen, yang semuanya saling terkait," pungkas Lathifah.