Israel Siap Bebaskan 1.718 Tahanan Palestina Usai Hamas Lepas 47 Sandera di Gaza

13 - Oct - 2025, 11:12

Ilustrasi pembebasan sandera. (Foto: Pixabay)

JATIMTIMES - Pemerintah Israel mengumumkan akan segera membebaskan 1.718 tahanan Palestina setelah seluruh sandera Israel yang ditahan oleh kelompok Hamas di Jalur Gaza resmi dipulangkan.

Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Shosh Bedrosian, menyatakan bahwa proses pembebasan akan dimulai begitu Israel menerima konfirmasi bahwa seluruh sandera telah melintasi perbatasan dan tiba dengan selamat di wilayah Israel.

Baca Juga : Jurnalis Palestina Saleh Aljafarawi Tewas Tertembak di Gaza, Diduga oleh Milisi yang Terhubung dengan Israel

“Tahanan Palestina akan dibebaskan setelah Israel mendapat konfirmasi bahwa semua sandera kami yang akan dibebaskan besok telah melintasi perbatasan menuju Israel,” ujar Bedrosian seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (13/10/2025).

Menurut Bedrosian, para sandera yang tewas akan diidentifikasi terlebih dahulu oleh tim forensik Israel sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Selama proses identifikasi berlangsung, para tahanan Palestina akan tetap berada di dalam bus yang sudah disiapkan oleh otoritas keamanan.

"Begitu kami mendapat konfirmasi bahwa mereka (para sandera) telah memasuki wilayah Israel, bus-bus tersebut akan berangkat dan memulai perjalanan mereka,” tambahnya.

Langkah ini merupakan bagian dari tahap pertama rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza. Dalam kesepakatan tersebut, Hamas sepakat membebaskan 47 sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.

Selain itu, Hamas juga diperkirakan akan menyerahkan jenazah seorang tentara Israel yang tewas pada perang Gaza tahun 2014. Para sandera yang dibebaskan akan diserahkan kepada Palang Merah Internasional (ICRC) sebelum dibawa ke pangkalan Reim di Israel selatan untuk menjalani pemeriksaan medis dan dipertemukan kembali dengan keluarga masing-masing.

Revisi Daftar Tahanan Palestina

Sementara itu, kabinet Israel telah menyetujui revisi daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan. Menurut laporan Al Jazeera, perubahan tersebut meliputi:

• Penghapusan seorang warga Palestina yang sebelumnya masuk dalam daftar.

• Penambahan dua tahanan yang tidak berafiliasi dengan Hamas dan tidak menjalani hukuman seumur hidup.

• Penghapusan tujuh anak di bawah umur dari daftar.

• Penambahan dua perempuan sebagai bagian dari daftar baru.

Dengan perubahan itu, jumlah total tahanan Palestina yang akan dibebaskan menjadi 1.718 orang, sedikit berkurang dari angka awal 1.722 orang.

Kesepakatan ini menjadi titik balik penting setelah lebih dari dua tahun perang yang menewaskan puluhan ribu warga sipil. Serangan balasan Israel terhadap Hamas sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 67 ribu warga Gaza, melukai ratusan ribu orang, dan menyebabkan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Baca Juga : Masif Penanaman Jagung Bikin Harga Cabai di Kota Malang Kian Pedas 

Krisis kemanusiaan juga memburuk akibat blokade Israel yang membatasi pasokan makanan dan bantuan medis ke wilayah Gaza.

Dengan adanya kesepakatan gencatan senjata ini, banyak pihak internasional berharap langkah pertukaran sandera dan tahanan dapat menjadi awal baru menuju perdamaian yang lebih permanen di kawasan Timur Tengah.

Israel menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk memastikan semua warganya yang masih hilang dapat ditemukan dan dibawa pulang, sementara pihak Palestina menyambut baik pembebasan tahanan sebagai bentuk keadilan bagi warga yang telah lama dipenjara.