Tragis! Pemuda Blitar Tewas Tabrakkan Diri ke KA Setelah Pamit via WhatsApp

20 - Sep - 2025, 03:43

Perlintasan rel KA di Jalan Bakung, Kota Blitar, lokasi pemuda GE nekat menabrakkan diri ke KA Matarmaja, Sabtu (20/9/2025) dini hari. (Foto: Ist)

JATIMTIMES – Malam di perlintasan rel Jalan Bakung, Kota Blitar, mendadak geger. Dini hari itu, Sabtu (20/9/2025) sekitar pukul 00.30 WIB, tubuh seorang pemuda mendadak terhempas keras disambar laju Kereta Api (KA) Matarmaja. Korban diketahui berinisial GE (25), warga Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Ia kehilangan nyawa dengan cara tragis: menabrakkan diri ke kereta setelah lebih dulu berpamitan kepada keluarganya lewat pesan WhatsApp.

Baca Juga : Pangeran Harya Balitar: Bupati Madiun di Masa Perang Takhta Kartasura

Dari keterangan saksi mata, GE awalnya datang mengendarai sepeda motor dari arah utara. Ia berhenti tepat di dekat perlintasan kereta api Jalan Bakung yang palang pintunya sudah tertutup. Tanpa ada tanda-tanda mencurigakan, ia memarkirkan motor di sisi utara jalur. Namun, sesaat kemudian, pemuda itu tiba-tiba berlari menembus palang ke tengah rel, tepat ketika KA Matarmaja melaju dari arah barat menuju timur, hendak masuk ke Stasiun Blitar.

Reymond Anugrah, penjaga palang pintu perlintasan, masih ingat jelas detik-detik mencekam itu. Ia mengatakan sudah berusaha berteriak, namun semuanya terjadi begitu cepat. “Saya tidak bisa apa-apa. Posisi kereta sudah dekat, hanya bisa teriak. Sekejap tubuh korban sudah tersambar,” tuturnya dengan wajah pucat.

Tubuh GE terseret sekitar 50 meter sebelum akhirnya tergeletak tak bernyawa. Di dekat motornya, petugas menemukan sebuah tas berisi KTP dan ponsel. Benda-benda itu ditinggalkan begitu saja, seakan menjadi pesan terakhir sebelum ia nekat melompat ke rel.

Fakta bahwa korban sempat berpamitan lewat WhatsApp kepada kakaknya makin menguatkan dugaan bahwa aksi tersebut bukan kecelakaan biasa. Menurut informasi yang dihimpun, pesan singkat itu berisi kalimat pamit, seakan menutup semua harapan hidupnya. “Kayaknya korban sudah niat, soalnya sebelum kejadian dia sempat pamit ke kakaknya lewat WA,” kata Reymond, mengutip cerita yang beredar di lokasi.

Polisi yang datang melakukan olah TKP tak menemukan tanda-tanda kekerasan lain. Semua barang milik korban aman, termasuk motor, tas, dan ponsel. Petugas hanya bisa menyimpulkan bahwa korban memang sengaja memilih jalan pintas dengan cara mengakhiri hidup di rel besi.

Baca Juga : Closing Ceremony MTQ XXXI Jatim, Sekdaprov: Jember Penyelenggara Terbaik Sepanjang Sejarah

Yang membuat miris, kasus GE bukanlah peristiwa tunggal. Dalam sepekan terakhir, wilayah hukum Polres Blitar Kota sudah dua kali diguncang peristiwa serupa. Hanya empat hari sebelumnya, Selasa (16/9/2025), seorang perempuan berinisial JF (20), warga Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, juga tewas mengenaskan tertabrak kereta di perlintasan Dusun Sendung, Desa Ngaglik. Korban perempuan itu pun diduga sengaja menabrakkan diri ke kereta yang sedang melaju.

Dua peristiwa serupa dalam sepekan bikin warga prihatin. Rel kembali jadi saksi pilihan tragis mengakhiri hidup.

Pesan pamit GE lewat WhatsApp menandai niatnya. Namun, langkah nekat itu hanya tinggalkan duka mendalam bagi keluarga.