Mahasiswa Unisba Blitar Kembangkan Aplikasi E-Voting, KPU Kota Blitar Buka Ruang Kolaborasi
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
18 - Sep - 2025, 06:41
JATIMTIMES – Aula KPU Kota Blitar tampak berbeda pada Kamis 18 September 2025. Deretan meja yang biasanya dipakai untuk rapat komisioner dipenuhi mahasiswa berseragam hitam-putih dari Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar.
Sebanyak 18 mahasiswa datang bersama dosen dan pembina HIMA untuk satu tujuan: memperkenalkan inovasi aplikasi Localhost Voting Management System (LVMS), sebuah sistem e-voting berbasis website.
Baca Juga : Karyawan PT Surya Pamenang Kediri Manfaatkan JMO untuk Akses Layanan BPJS Ketenagakerjaan
Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi akademik. Para mahasiswa membawa hasil riset dan rancangan aplikasi yang digadang mampu menjadi alternatif sistem pemungutan suara dalam skala terbatas, semisal pemilihan OSIS di sekolah.
Kehadiran mereka disambut langsung oleh Ketua KPU Kota Blitar Rangga Bisma Aditya bersama jajaran komisioner dan staf teknis. Rangga menilai, inisiatif mahasiswa patut diapresiasi karena lahir dari kesadaran generasi muda terhadap pentingnya digitalisasi demokrasi.
“Pemilu yang berkualitas membutuhkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi. Upaya mahasiswa Unisba Blitar ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi bisa hadir dari ruang kelas dan menjawab tantangan demokrasi di masa depan,” ujarnya dalam forum diskusi.
Dalam paparannya, KPU Kota Blitar juga menjelaskan bahwa lembaganya telah menggunakan sedikitnya 18 aplikasi berbasis teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemilu. Ragam aplikasi ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat transparansi proses, serta memastikan hasil pemilu lebih akuntabel.
Menurut Rangga, studi komparatif mahasiswa menjadi ruang penting untuk memahami kebutuhan lapangan sekaligus menyelaraskan desain aplikasi dengan standar kepemiluan.
Kaprodi Teknik Informatika Unisba Blitar Sri Lestanti SKom MT menyebut kunjungan ke KPU Kota Blitar sebagai langkah strategis. Ia menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menguji relevansi inovasi teknologi yang mereka buat. “Aplikasi LVMS kami rancang untuk melatih mahasiswa memahami proses pemungutan suara digital. Dengan masukan dari KPU, sistem ini bisa terus dikembangkan hingga memenuhi aspek keamanan, inklusivitas, dan keandalan teknis,” tuturnya.
Baca Juga : Dispendukcapil Blitar Genjot Aktivasi IKD, Sosialisasi Digelar di Kecamatan Garum
Mahasiswa yang hadir tampak antusias mengikuti sesi tanya jawab. Mereka mendapat penjelasan mengenai standar keamanan data, tantangan integritas sistem, serta kebutuhan inklusivitas dalam pemilu berbasis teknologi. Diskusi berkembang hingga pada kemungkinan memperluas penggunaan aplikasi LVMS dalam simulasi pemilu kampus maupun organisasi sosial.

Bagi KPU Kota Blitar, keterlibatan mahasiswa dalam pengembangan teknologi demokrasi adalah bentuk investasi sosial. Lembaga ini menegaskan akan selalu membuka ruang kolaborasi dengan dunia pendidikan. “KPU adalah rumah belajar bagi siapa pun yang ingin berkontribusi bagi demokrasi. Semangat anak muda seperti ini harus kita dukung,” kata Rangga menegaskan.
Mahasiswa Unisba Blitar membawa optimisme. Mereka berharap aplikasi LVMS menjadi pijakan untuk riset lanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan sinergi perguruan tinggi dan KPU, digitalisasi demokrasi bisa melangkah lebih jauh, dari gagasan di kelas menjadi solusi nyata di ruang publik.
Intinya, demokrasi tidak bisa dipisahkan dari inovasi. Di tangan generasi muda, eksperimen kecil di kampus dapat menjadi fondasi bagi pemilu yang lebih modern, transparan, dan partisipatif.