Fenomena Black Moon 23 Agustus 2025, Saat Bulan Hilang dari Langit Malam
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
23 - Aug - 2025, 08:05
JATIMTIMES - Fenomena langit kembali akan menyita perhatian publik. Pada 23 Agustus 2025, dunia akan menyaksikan peristiwa langka yang dikenal sebagai Black Moon. Dalam kalender astronomi, fenomena ini hanya muncul pada kondisi tertentu sehingga dianggap istimewa, terutama bagi para pengamat langit.
Meskipun istilahnya terdengar misterius, “Black” tidak berarti Bulan benar-benar berwarna hitam. Istilah ini merujuk pada fase Bulan Baru, saat permukaan Bulan yang menghadap Bumi tidak menerima cahaya Matahari, sehingga tidak tampak di langit.
Baca Juga : Kalender Jawa Sabtu Pahing, 23 Agustus 2025: Watak Weton, Rezeki, Jodoh, dan Hari Baik
Fenomena Black Moon telah lama menjadi perhatian para peneliti dan pencatat kalender astronomi. Selain nilai ilmiahnya, sejumlah budaya juga memiliki mitos tersendiri yang melekat pada peristiwa ini.
Apa Itu Black Moon?
Black Moon adalah istilah tidak resmi dalam astronomi yang digunakan untuk menyebut jenis Bulan Baru tertentu yang jarang terjadi. Mengutip Time and Date, terdapat dua definisi umum mengenai fenomena ini:
1. Black Moon Bulanan
Yaitu Bulan Baru kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender. Fenomena ini muncul sekitar setiap 29 bulan sekali.
2. Black Moon Musiman
Yaitu Bulan Baru ketiga dalam satu musim astronomi yang memiliki empat kali Bulan Baru (biasanya hanya tiga). Jenis ini lebih jarang, terjadi setiap sekitar 33 bulan sekali.
Istilah Black Moon sering dianggap sebagai kebalikan dari Blue Moon, yang terjadi pada fase Bulan Purnama. Perbedaan waktu kejadiannya bisa bervariasi antarwilayah, bergantung pada zona waktu, karena Bulan Baru merupakan momen ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus.
Jadwal Black Moon 2025
Menurut Time and Date, Black Moon berikutnya akan terjadi pada 23 Agustus 2025 di sebagian besar wilayah dunia.
Bulan Baru kali ini termasuk dalam kategori Black Moon musiman, karena menjadi Bulan Baru ketiga di musim panas astronomi belahan Bumi utara, yang berlangsung sejak titik balik Matahari (21 Juni 2025) hingga ekuinoks September (22 September 2025). Dalam rentang waktu tersebut, Bulan Baru jatuh pada:
• 25 Juni 2025
• 24 Juli 2025
• 23 Agustus 2025 (Black Moon)
• 21 September 2025
Adapun waktu tepat terjadinya Bulan Baru adalah pukul 06.06 UTC (23 Agustus 2025). Di wilayah dengan selisih waktu -7 hingga -12 jam dari UTC, fenomena ini akan tercatat pada malam 22 Agustus 2025.
Bisakah Black Moon Dilihat?
Secara visual, Black Moon tidak dapat disaksikan dengan mata telanjang. Hal ini karena posisinya berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga sisi Bulan yang menghadap Bumi sama sekali tidak mendapatkan cahaya. Ditambah lagi, momen ini berbarengan dengan terbit dan terbenamnya Matahari, sehingga “hilang” dalam silau cahaya Matahari.
Baca Juga : Rezeki Mengalir Deras, Ini 5 Zodiak Paling Beruntung dalam Keuangan 23 Agustus 2025
Namun, justru kondisi langit yang lebih gelap pada saat Black Moon memberi keuntungan tersendiri. Pada Agustus 2025, kegelapan ini bertepatan dengan berakhirnya hujan meteor Perseid (24 Agustus 2025). Artinya, para pengamat langit berkesempatan menikmati langit malam yang lebih jernih dan ideal untuk melihat bintang maupun fenomena astronomi lainnya.
Dampak Terjadinya Black Moon
Secara ilmiah, Black Moon tidak membawa dampak negatif bagi kehidupan di Bumi. Fenomena ini hanyalah bagian dari siklus alami orbit Bulan. Meski begitu, ada beberapa pengaruh dan dampak tidak langsung yang bisa dirasakan:
1. Langit Lebih Gelap
Karena tidak ada cahaya Bulan, malam hari akan tampak lebih gelap. Kondisi ini sangat ideal untuk mengamati bintang, planet, maupun galaksi dengan teleskop atau mata telanjang di wilayah minim polusi cahaya.
2. Pengaruh Pasang Surut Laut
Sama seperti fase Bulan Baru, Black Moon juga dapat memengaruhi pasang surut air laut. Pada fase ini, gravitasi Bulan dan Matahari sejajar sehingga menghasilkan pasang laut yang lebih tinggi (spring tide).
3. Efek Budaya dan Psikologis
Dalam beberapa budaya, Black Moon sering dianggap sebagai pertanda perubahan atau momen spiritual tertentu. Meskipun tidak berdasar ilmiah, mitos ini masih dipercaya di berbagai belahan dunia dan memengaruhi tradisi masyarakat.
4. Dukungan bagi Penelitian Astronomi
Fenomena langka ini sering dijadikan catatan penting dalam kalender astronomi dan menjadi momen penelitian, terutama dalam mempelajari orbit Bulan serta dampaknya terhadap Bumi.
Fenomena Black Moon pada 23 Agustus 2025 adalah momen langka yang tidak bisa dilihat langsung, namun menghadirkan kondisi langit lebih gelap dari biasanya. Walau tidak tampak di mata, peristiwa ini tetap penting secara astronomi, memengaruhi pasang surut laut, dan memberi peluang lebih baik bagi pengamatan benda langit lainnya.