Isu Beras Oplosan, Sejumlah Merek di Pasar Tradisional Dapat Pasokan Baru

Reporter

Riski Wijaya

27 - Jul - 2025, 07:22

Beras dengan merek yang diduga oplosan masih ditemukan di toko modern Kota Malang. (Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES)

JATIMTIMES - Beredarnya kabar adanya sejumlah merek beras yang diduga oplosan masih menjadi perbincangan hangat di Kota Malang. Kendati demikian sejumlah pedagang di pasar tradisional mengaku masih melakukan aktivitas jual beli seperti biasa, meskipun masih ada kekhawatiran. 

Kekhawatiran yang muncul yakni berkaitan dengan keterlambatan distribusi hingga menurunnya animo pembeli. Seorang pedagang sembako di Pasar Oro-oro Dowo, Yuli mengatakan ada salah satu merek beras yang tak lagi ia dapat dari distributor usai kabar beras oplosan muncul, yakni beras dengan merek Lombok. 

Baca Juga : Hari Jadi ke-1146 Kota Kediri, Mbak Wali Ajak Kuatkan Kolaborasi Menuju Kota Kediri Mapan

"Biasanya saya minta dikirim 50-an karung. Tapi sekarang gak ada. Sulit cari barangnya," katanya. 

Merek lain yang ia akui banyak disebut oplosan yakni Sania dan Fortune. Di tokonya saat ini, beras merek Sania telah kembali dikirim dan dijamin sebagai produksi baru serta bebas oplosan. 

"Sales-nya menjamin gak ada oplosan. Tapi prosesnya saya gak tahu. Kan kami hanya jual," imbuhnya.

Namun, tak seluruh pedagang pasar mendapat dampak serupa. Tutik, seorang pedagang sembako di Pasar Dinoyo mengaku tak terdampak langsung atas isu tersebut. 

Menurutnya, ada beberapa beras premium dengan harga mahal yang langsung ditarik oleh masing-masing sales sejak isu beras oplosan tersebut muncul di publik.

"Kalau di saya gak jual yang mahal-mahal. Pembeli juga gak terpengaruh, soalnya sekarang sudah pintar," ujarnya.

Pengakuan berbeda disampaikan oleh Sriati. Di Pasar Dinoyo, ia turut menjual beras merek Fortune sampai saat ini, meskipun menurutnya, beras tersebut tergolong sepi peminat. 

"Sebelum isu ini pun memang gak laris. Yang laris itu Lahap sama Mentari," imbuhnya. 

Baca Juga : Ramai Bumbu Instan Indonesia Dapat Label Peringatan Kanker di California, Ini Penjelasannya

Sejak berita beras oplosan itu muncul, sampai saat ini masih belum ada penarikan dari pihak sales maupun distributor. Sehingga ia tetap menjual seperti biasa. 

"Kalau memang ada indikasi oplosan, kan biasanya ditarik. Ini gak," tuturnya.

Lain halnya di Pasar Bunulrejo. Supriyono, salah satu pedagang beras, mengaku isu beras oplosan mulai mempengaruhi minat pembeli. Menurutnya, sejumlah pembeli di tokonya mulai beralih ke beras dengan merek lain. 

"Ada penurunan. Pembeli beralih ke beras lokal seperti dari Kediri dan Malang," jelasnya. 

Sumarno hanya menjual beras merek Lahap dan Mentari yang menurutnya masih stabil dari sisi permintaan. Ia menyebutkan, harga beras Mentari saat ini berada di angka Rp 78 ribu per 5 kilogram, mengalami kenaikan sebulan terakhir. 

Ditambahkannya, sejauh ini belum ada keluhan atau kekhawatiran dari pembeli terkait isu oplosan.