Melihat Rumah Mungil Nabi Muhammad SAW, yang Kini Menjadi Makam Rasulullah dan Para Sahabatnya

19 - Jul - 2023, 02:58

Rumah Rasulullah. (Foto screenshot)

JATIMTIMES - Jika ada yang berpikir bila rasullah hidup bak raja-raja Romawi dan Persia ini adalah salah besar. Saat Rasulullah masih hidup, tidak ada kemewahan di sana. Di rumah Rasulullah tidak terdapat perabotan bersepuh emas dan perak atau pilar yang tinggi menjulang.

Rumah Rasulullah adalah rumah yang begitu sederhana. Sebenarnya, rumah tersebut tak layak disebut rumah, melainkan hanya sebuah kamar atau sebuah rumah yang sangat mungil.

Baca Juga : BPJS Kesehatan Bayar Klaim Rp 113,47 Triliun untuk Penyelenggaraan Program JKN

Dilansir dari akun Tiktok @ferry rinaldi, rumah mungil Rasulullah itu memiliki ukuran tidak lebih dari 5×5 persegi.

Saking mungilnya kamar Rasulullah itu, dalam sebuah riwayat disebutkan jika kaki Rasullah sering terjulur ke luar dari dalam kamar itu.

Rasulullah juga sering tidur di depan pintunya. Hal itu karena ketika pulang di malam hari Rasulullah sering mendapat Aisyah yang sudah tidur. Maka, nabi tak mau membangunkannya dan memilih tidur di depan pintu.

Pintu rumah Rasulullah terbuat dari kayu jinten saru (Juniperus Communis) atau jati yang menjadi jalan menuju Raudhah di dalam masjid. 

Kamar atau bilik nabi itu, posisinya berada di tenggara Masjid Nabawi. Letaknya adalah di makam Rasulullah yang setiap waktu ramai dikunjungi jamaah.

Rumah tersebut dibangun bersamaan dengan pembangunan Masjid Nabawi. Bahan bakunya terdiri dari tanah liat, batu bata, dan pelepah kurma, lalu ditutup dengan kain bulu hewan.

Baca Juga : Kisah Sukses Freddie Figgers, 'Anak Tempat Sampah' yang Kini Jadi Jutawan

Saat Rasulullah wafat dan dimakamkan di arah kiblat, kamar Rasulullah dihuni oleh Aisyah RA.

Ketika wafat, Abu Bakar dimakamkan di samping Rasulullah dengan jarak 1 hasta. Posisi kepalanya sejajar dengan pundak Rasulullah. Ketika Umar bin Khattab wafat, dia dimakamkan di dekat Abu Bakar dengan jarak 1 hasta. Posisi kepalanya sejajar dengan pundak Abu Bakar.

Saat itu, bagian utara masih terus menjadi tempat tinggal Aisyah hingga akhir hayatnya. Ketika Aisyah wafat, dia dimakamkan di Baqi’. Setelah itu, tak ada lagi yang menghuni kamar Rasulullah.