Bocah Diduga Keracunan Jajanan Sekolah Meninggal Dunia
Reporter
Anang Basso
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
16 - May - 2017, 04:08
Korban dugaan keracunan jajanan sekolah dikabarkan meninggal dunia hari ini di RSUD dr Iskak Tulungagung setelah beberapa hari dirawat. Niko Ardiansyah (8) siswa Kelas 2 SDN III Bendoagung Kecamatan Kampak Trenggalek beberapa hari lalu menghebohkan Tulungagung dan Trenggalek karena diduga keracunan jajanan sekolah.
Humas Rumah Sakit Dr Iskak Tulungagung, Rifai membenarkan meninggalnya pasien itu. "Benar, meninggal tadi siang karena cardiak arest (Jantung berhenti) karena Steven Johnson Syndrome," ungkap Rifai.
Sebelumnya saat TulungagungTIMES berusaha menanyakan perkembangan kondisi Niko, terjadi perkembangan kesehatan yang positif. Saat itu, Niko dikabarkan membaik. Namun, Senin siang (15/05/2017) ternyata Niko kembali drop dan detak jantung berhenti yang akhirnya meninggal dunia.
Kapolsek Kampak AKP Anwar SH saat dihubungi masih acara pengajian, seorang petugas Polsek yang enggan disebutkan namanya mengaku belum dapat laporan resmi saat dihubungi terkait perkembangan informasi ini. Namun masih tetap dilakukan penyelidikan.
Sebelumnya pihak keluarga melaporkan pedagang yang berjualan di luar pagar sekolah. Pengaduan yang disampaikan ke Koramil Kampak tersebut bertujuan agar pedagang kapok dan tidak sembarangan menjajakan jajanan yang tidak sehat atau kedaluwarsa.
Pada tanggal 02 Mei 2017 Niko Ardiansyah membeli minuman cepat saji di pedagang jajanan dan minuman di luar pagar sekolah waktu jam istirahat sekolah.
Sepulang sekolah Niko Ardiansyah mengeluh sakit di tenggorokan dan di tubuhnya keluar bintik merah dan oleh kedua orang tuanya dibawa ke Dr. Sunarsono
Kemudian tanggal 03 Mei 2017 karena tidak kunjung sembuh setelah diobatkan ke Dr. Sunarsono korban dibawa ke Klinik Romo Wijoyo Sukorejo, Gandusari dan selama 2 (dua) hari dirawat di Klinik Romo Wijoyo tidak menunjukkan korban sembuh.
Atas saran dari pihak Klinik Romo Wijoyo, tanggal 5 mei 2017 dirujuk ke RSUD Iskak Tulungagung dan dirawat hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.